Thursday, April 18, 2024
Home > Ekonomi > Presiden SBY: Penuhi Kebutuhan Baja Nasional

Presiden SBY: Penuhi Kebutuhan Baja Nasional

MIMBAR RAKYAT.com (Cilegon) – Kebutuhan baja nasional harus segera dipenuhi, kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, guna mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional. 

“Peresmian pabrik baja hari ini wujud nyata untuk meningkatkan kapasitas industri baja nasional yang dipasok Krakatau Steel dan lainnya,” kata Presiden saat acara peresmian pabrik baja terpadu Krakatau Posco di Cilegon, Banten, Senin. 

Presiden mengatakan kerja sama yang terjalin erat antara Krakatau Steel dengan Posco merupakan investasi jangka panjang menuju Indonesia sebagai negara industri yang tangguh.

“Pasokan baja saat ini masih dirasakan kurang seiring dengan kemajuan industri nasional. Pemerintah terus mendorong Krakatau Steel sebagai penghasil produk baja lembaran,” ujarnya, seperti dilansir berbagai media.

“PT Krakatau Posco Insya Allah bisa meningkatkan kapasitas produksi baja. Kebutuhan baja nasional bisa segera dipenuhi dengan kemampuan produksi dalam negeri. Ini wujud nyata pengolaan produk nonmigas berbasis teknologi tinggi,” kata Presiden. 

“Percepatan pembangunan ini untuk beri kontribusi pada sektor nonmigas secara berkelanjutan dan berketahanan. Kita juga ada industri pengolahan tambang, pengolahan produk pertanian hinggga teknologi canggih,” tutur Kepala Negara.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Senin pagi meresmikan Pabrik Baja Krakatau Posco. Presiden juga didampingi Menteri Perindustrian MS Hidayat, Wagub Banten Rano Karno, Menteri BUMN Dahlan Iskan dan sejumlah pejabat lainnya. Juga hadir Wakil Menteri Perdagangan Korea Selatan dan Duta Besar Korea Selatan untuk RI. 

PT Krakatau Posco adalah perusahaan gabungan kerja sama antara Posco dengan investasi saham 70 persen dan PT Krakatau Steel sebesar 30 persen yang merupakan proyek investasi terbesar di Indonesia dengan total investasi 6 miliar dolar AS.

Proyek ini terdiri atas enam pabrik utama yaitu “Sinter Plant”, “Coke Plant”,   “Blast Furnance”, “Steel Making Plant”, “Continuous Casting Plant” dan “Plate   Mill” yang terbagi dalam dua tahap. 

Tahap Pertama akan memiliki kemampuan kapasitas produksi sebesar 3 juta ton  produksi per tahun, dan saat investasi kedua selesai akan mampu memproduksi enam juta baja per tahun.

Berdasarkan data dari LPEM Universitas Indonesia pada 2010, dampak ekonomi investasi tahap I untuk area Cilegon, investasi ini akan memberikan nilai “output” sebesar 4,7 miliar dolar AS per tahun dan menyerap 63.000 tenaga kerja. Untuk tingkat nasional akan memberikan nilai “output” sebesar tujuh miliar dolar AS dengan penyerapan tenaga kerja 149.000 orang. (KB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru