MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) -Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan langkah yang dilakukan pihak Kemenpora dan badan olahraga profesional Indonesia (BOPI) yang memberikan sejumlah persaratan dalam proses verifikasi sepak bola Indonesia menyalahi statuta FIFA.
Ini dinyatakan FIFA dalam surat balasan yang dikirimkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, terkait permasalahan yang terjadi pada sepak bola Indonesia.
FIFA melalui Sekjen Jerome Valcke menjelaskan, langkah yang dilakukan Kemenpora dan BOPI memberikan sejumlah persaratan dalam proses verifikasi menyalahi statuta FIFA.
“Sehubungan dengan keikutsertaan klub-klub di ISL musim 2015, kami menginformasikan kepada Anda bahwa semua anggota FIFA harus mengelola urusan mereka secara independen dan tanpa pengaruh pihak ketiga yang jelas diatur dalam pasal 13 dan 17 statuta FIFA,” demikian isi bunyi surat tersebut.
FIFA memperingatkan agar permasalahan sepak bola Indonesia yang melibatkan PSSI, Menpora dan BOPI cepat diselesaikan, karena bila tidak, akan jatuh sanksi dari FIFA.
Berdasarkan salinan surat dari FIFA yang dipublikasikan tim media PSSI di Jakarta, Sabtu, surat kepada pemerintah itu tertanggal 10 April 2015 yang ditandatangani Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke.
Dalam surat tersebut ditegaskan bahwa setiap asosiasi didalamnya termasuk PSSI yang merupakan anggotanya harus menyelesaikan masalah yang ada dengan mandiri tanpa pengaruh dari pihak ketiga seperti yang tertuang dalam statuta FIFA.
Sebelumnya pemerintah dalam hal ini Kemenpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) melarang dua klub yaitu Arema Indonesia dan Persebaya Surabaya turun pada kompetisi tertinggi di Tanah Air karena terkendala dengan legalistas.
Adanya larangan ini praktis tim yang bisa turun pada ISL-QNB 2015 hanya 16 tim saja. Kondisi ini membuat PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi menghentikan sementara kompetisi dan PSSI mendukung tindakan ini.
Kompetisi ISL-QNB 2015 dihentikan mulai Minggu (12/4) dan belum dipastikan kapan kompetisi akan digelar kembali. PSSI menegaskan, kelanjutan kompetisi akan ditentukan oleh pengurus PSSI baru yang akan dipilih melalui KLB di Surabaya, 18 April.
Juru bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, saat dikonfirmasi terkait surat balasan dari FIFA yang ditujukan kepada Menpora Imam Nahrawi mengaku belum mengetahuinya.
Menyesalkan
Pada bagian lain kasus sepak bola Indonesia ini, pihak sponsor klub menyesalkan keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menghentikan sementara pertandingan Liga Super Indonesia (QNB League) mulai 12 April.
“Dengan adanya penundaan liga sampai ada kongres luar biasa pada 18 April, terus terang kami sebagai sponsor Persib Bandung, Bali United dan Persija Jakarta merasa terganggu,” kata Zein Saleh, Senior Marketing Manajer PT Multistrada Arah Sarana selaku pemegang merek Corsa, di Jakarta, Sabtu.
Zein mengatakan perusahaan merasa rugi karena penundaan kompetisi itu akan mengurangi kemungkinan logo dilihat penonton.
“Kemungkinan orang melihat logo kami di jersey akan berkurang dan sekali lagi kami sesalkan penghentian sementara ini padahal Liga sudah dimulai,” kata Zein, sembari berharap kongres luar biasa di Surabaya pada 18 April bisa menyelesaikan masalah persepakbolaan nasional. (KB)