MIMBAR-RAKYAT.com (Baku City) – Catatan sejarah mulai tertoreh, ketika Sean Gelael yang melesat dari urutan ke-20 akhirnya mampu bertengger di tangga ketujuh pada laga GP2 di Sirkuit Baku City, Azerbaijan, Sabtu.
Dengan berhasilnya Sean berada di urutan ketujuh, maka pebalap muda dari Jakarta itu berhak atas enam poin pada laga “feature race” itu sementara laga berikutnya “point race” akan dilangsungkan Minggu.
Pencapaian yang didapat pebalap tim Pertamina Campos Racing yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia itu, cukup membanggakan mengingat pebalap berusia 19 tahun itu memulai balapan dari posisi ke-20.
Momen keberhasilan Sean merangsek ke barisan depan adalah saat dia membuat start bagus dan berhasil menghindari insiden yang melibatkan empat pebalap di tikungan pertama. Sean langsung menyodok ke posisi ke-12 dan setelah itu secara konsisten mempertahankan kecepatannya.
Pada lap berikutnya, Sean berhasil menyusul sejumlah pebalap seperti Daniel de Jong, Jimmy Eriksson dan Gustav Malja. Beberapa insiden yang melibatkan pebalap di depan, seperti Artem Markelov dan Alex Lynn juga ikut mendongkrak posisi Sean ke peringkat tujuh.
Sukses Sean menempati peringkat tujuh melengkapi kejayaan tim Jagonya Ayam di sirkuit Baku, karena rekan setim Sean, Mitch Evans, finis di peringkat lima, sementara Antonio Giovinazzi yang membalap dengan bendera tim Prema Racing tampil sebagai juara.
Meski membalap dengan tim Prema Racing, Antonio adalah pebalap yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia bersama Philo Paz Patrick Armand di tim Trident Racing. Sayangnya, tapi Philo tidak bisa melanjutkan balapan karena mengalami kecelakaan.
Dengan finis ketujuh, maka Sean akan start dari posisi kedua pada balapan “Sprit Race” Minggu (18/6). Sean berpeluang lagi untuk mendapatkan poin jika bisa tampil konsisten seperti balapan pertama. Keberhasilan finis ketujuh membuat Sean semakin percaya diri.
“Saya tak menyangka. Balapan yang sulit. Kami memulai dalam situasi yang tidak mudah, namun mendapatkan hasil luar biasa. Tim bekerja dengan baik. Performa mobil juga cukup baik, dibanding saat sesi latihan atau babak kualifikasi kemarin. Mudah-mudahan saya bisa mendapat poin lagi untuk balapan kedua,” kata Sean.
Pada balapan kedua, Minggu, Sean berupaya tetap tenang menyambut start dari posisi depan untuk pertama kali dalam kariernya. “Saya akan mencoba tetap fokus dan tidak gugup supaya dapat menjalani start yang mulus,” ujar pebalap berusia 19 tahun itu.
Balapan di Baku berlangsung penuh drama. Karakter sirkuit yang sangat menantang dengan trek lurus sepanjang 2,2 kilometer dan kombinasi jalur sempit menikung, menyulitkan pebalap.
Sebanyak 11 dari 22 pebalap gagal menyelesaikan balapan. Akibat banyaknya insiden, mobil pengaman atau safety car terpaksa masuk lintasan beberapa kali. Bahkan di penghunjung lomba, semua pebalap sempat dipandu safety car sebelum menyelesaikan balapan satu lap terakhirnya.
Giovinazzi yang start dari posisi pertama, sempat terlempar ke posisi kelima. Namun, pebalap Italia ini mampu mempertahankan kecepatannya dan perlahan menyusul pebalap yang berada di depannya satu per satu. “Terima kasih untuk tim Prema. Kemenangan ini juga saya persembahkan untuk Jagonya Ayam KFC Indonesia yang selalu mendukung saya,” kata Giovinazzi. (SP/arl)