MIMBAR-RAKYAT.com (Doha) – Sekitar seribu warga negara Indonesia memadati Lapangan Olahraga Sekolah Tareeq Bin Ziyad Independent Secondary School for Boys untuk menunaikan salat Idul Fitri 1437 H, pada Rabu 6 Juli 2016 dan karena temperatur pada siang hari bisa mencapai 50 derajat Celsius, maka rangkaian sholat Id dilakukan pagi dari pukul 05.00 hingga 06.00.
Acara yang dikoordinasi KBRI Doha yang bekerja sama dengan Indonesia Muslim Society in Qatar (IMSQA) dan Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa) yang menjadi wadah bagi 40.000 WNI yang tersebar di berbagai kota di Qatar seperti Dukhan, Messaid, Wakrah, Alkhor dan Doha.
Salat Idul Fitri selain dihadiri Ketua DWP KBRI Doha, Andi Una juga banyak dihadiri oleh expatriat asing dari India, Pakistan, dan Srilanka serta beberapa masyarakat Qatar. Untuk meramaikan acara, panitia menyediakan 1000 nasi kotak. Acara ini juga memperoleh penjagaan ekstra dari pihak keamanan Qatar mengingat peristiwa teror yang terjadi akhir akhir ini di beberapa negara seperti Saudi Arabia, Turki, Bangladesh, Irak, dan Indonesia.
Bertindak selaku Imam adalah Ustaz Muhammad M. Hasan dan Khatib, Ustaz Salman Muhammad Fadil serta sambutan dari Ustaz Abdullah sebagai Ketua IMSQA. Sedangkan pejabat KBRI Doha yang mewakili Duta Besar RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi adalah Zaenur Rofid, Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler. Dubes Basri harus berada di Istana Al-Wajbah memenuhi undangan Emir Qatar untuk melakukan Salat Idul Fitri dan bersilaturahmi di Kompleks Istana Raja.
Dalam sambutan tertulis, Dubes Basri menghimbau agar WNI di Qatar tetap menjaga dan meningkatkan rasa persaudaraan dan toleransi setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. “Ramadan diharapkan dapat membentuk pribadi yang soleh, baik secara personal maupun sosial, dan sekaligus berdampak pada rasa persaudaraan dan toleransi di perantauan” pesannya.
Momentum itu juga dimanfaatkan Dubes Basri untuk mengapresiasi kontribusi komunitas Diaspora Indonesia di Qatar yang dinilai pihak pemerintah Qatar sebagai komunitas yang baik dan patuh hukum. Disampaikan pula bahwa setiap WNI di Qatar merupakan duta bangsa di luar negeri. Oleh karena itu, Dubes menghimbau, perlu kiranya selalu memberikan contoh prilaku yang baik. “Kita harus mempertahankan dan menjaga agar citra bangsa Indonesia di Qatar tetap dinilai baik di mata Pemerintah Qatar” ujarnya.
Dalam ceramah Idul Fitri, Ustad Muhammad Hasan mengingatkan bahwa kualitas keberhasilan ibadah Ramadan seorang muslim sesungguhnya dapat dilihat setelah Ramadan usai dan terletak pada seberapa banyak kebaikan dan kedamaian yang disebar orang tersebut kepada sesamanya. “Salah satu tujuan berpuasa adalah menjadikannya menjadi orang-orang bertaqwa yang memberikan manfaat bagi siapapun,” kata Ustad Hasan.
Ketua IMSQA, Abdullah menyampaikan rangkaian kegiatan Ramadan yang telah dilaksanakan KBRI Doha bersama IMSQA dan Permiqa seperti tadarus, peringatan Nuzulul Quran, tarawih berjamaah yang ditutup dengan sholat Id. Disampikan pula ucapan terima kasih kepada KBRI Doha khususnya Dubes Basri Sidehabi yang memfasilitasi rangkaian kegiatan safari Ramadhan yang berlangsung dengan hikmat dan sukses. “Alhamdulilah semua rangkaian kegiatan berjalan baik dan lancar berkat kerjasama yang tulus dari rekan-rekan staf KBRI Doha, IMSQA dan Permiqa serta saudara di perantauan lainnya,” ujar Abdullah.
Setelah Salat Id, komunitas Indonesia khususnya wakil dari 50 organisasi masyarakat Indonesia di Qatar menghadiri open house yang diadakan di Wisma Duta. Open House juga dihadiri oleh warga asing khususnya kalangan diplomatik di Qatar dan warga Qatar. Menurut Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, acara Open House juga dijadikan ajang promosi kuliner Nusantara yang menyajikan antara lain coto Makasar, pecel Mediun, lontong sayur dan berbagai kue tradisional. (SP/KB)