MIMBAR-RAKYAT.COM (Surabaya) – Dimas Kanjeng Taat Pribadi selama ‘menyulap’ sejumlah gelandangan dan pemulung menjadi ‘mahaguru’ untuk mengeruk uang miliran rupaih dari pengikut. Mereka didandani seperti tokoh agama. Diberi jubah, sorban, dan berjenggot.
Sebanyak 7 ‘mahaguru’ Dimas Kanjeng ditangkap petugas Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur pada akhir pekan lalu, di kawasan Tomang, Jakarta Barat.
Menurut Kabid Humas Polda Jatim, Kombes RP Argo Yuwono, kemarin, ketujuh mahaguru itu sudah diterbangkan ke Surabaya pada Minggu (6/11).
‘Mahaguru’ ditangkap, Ratim alias Abah Abdurrohman, Abdul Karim alias Abah Sulaiman Agung, Murjang alias Abah Naga Sosro, Marno alias Abah Kholil, Acep alias Abah Kalijogo, Sadeli
Alias Entong, dan Sutarno alias Abah Sutarto.
Mereka diduga ikut terlibat kasus penipuan kelompok Dimas Kanjeng Taat Pribadi. “Mereka masih diperiksa,” kata Argo Yuwono.
Ketujuh ‘mahaguru’ Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang diagung-agungkan pengikutnya itu, ternyata bukanlah orang pintar atau punya ilmu agama yang mahir.
“Mereka punya latar belakang yang memprihatinkan. Beberapa di antaranya merupakan pengemis,gelandangan, pemulung, dan penjual kopi di Jakarta.
“Mahaguru itu direkrut Vijay, keturunan India, atas perintah Taat Pribadi. Mereka tidak memiliki pekerjaan tetap. Mereka tinggal di rumah-rumah petak kawasan Tomang,” jelasnya.
Mereka sengaja direkrut untuk mengelabuhi pengikut Dimas Kanjeng asal Probolinggo itu dan tertarik bergabung. Selanjutnya menyetorkan uang.
Untuk meyakinkan pengikut, pria ini semuanya berjengot diberi jubah dan sorban layaknya seorang kiai atau ulama. Perannya sebagai tokoh spiritual dalam acara seminar yang digelar di Jakarta. “Pokonya mereka didandani seperti tokoh agamalah,” jelasnya. (joh)