MIMBAR-RAKYAT.Com (Sukabumi) – Pemkab Sukabumi seperti tidak perduli, membuat Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Palabuhan Ratu mulai menarik anggotanya dari pos pengamanan di sejumlah titik wisata pantai.
Sekretaris Balawista Palabuhan Ratu, Yanyan Nuryanto, kemarin menyatakan, sepanjang dua tahun pihaknya memberikan kontribusi penyelamatan pengunjung yang mengalami kecelakaan, namun tidak ada sedikitpun anggaran atau perhatiaan dari pemerintah setempat.
“Langkah ini terpaksa kami ambil karena tidak adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi, di satu sisi kami dibebani tanggung jawab besar di sisi yang lain perhatian tidak ada. Akhirnya hasil musyawarah dengan anggota kami sepakat untuk tidak turun ke pos penjagaan mulai sekarang hingga waktu yang belum ditentukan,” tegas Yanyan.
Yanyan mencontohkan, ketika ada anggotanya mengalami koma di rumah sakit karena terdapat banyak parasit di paru-parunya pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi acuh.
“Itu hanya contoh kecil, ada juga anggota kami yang mengalami kecelakaan dan terpaksa dirawat, dimana Pemkab Sukabumi?” tanyanya.
“Balawisata diberi beban untuk pengadaan bendera dan rambu tanda larangan berenang. Ini kan lucu,” cetusnya. Yanyan mengetahui risiko yang akan dihadapi mengingat musim libur natal dan pergantian tahun pengunjung akan membludak memenuhi lokasi wisata pantai di Palabuhanratu.
“Kami paham akan hal itu, tapi ini bukan bicara pribadi namun juga bicara seluruh anggota yang kecewa dengan sikap pemerintah daerah,” ujarnya.
Petugas Balawista saat ini beroperasi di 16 pos penjagaan dengan jumlah personel keseluruhan sebanyak 108 orang. Pos penjagaan tersebar di Palabuhan Ratu, Pangumbahan, Ujunggenteng, Minajaya, Cibangban, dan Karanghawu. Sudah dua tahun ini Balawista mengalami kendala ketidakmampuan anggaran operasional. (joh)