MIMBAR-RAKYAT.Com (Pasuruan) – Penganiaya murid kelas 3 SD berusia 9 tahun, yang ditemukan di jurang Lereng Arjuno, Pasuruan, Jawa Timur mengaku memiliki ilmu kebatinan.
Tersangka, Yanto, 35, meski menganggap dirinya memiliki ilmu kebatinan tapi tak mau disebut dukun. “Saya bukan dukun, saya hanya punya ilmu kebatinan,” kata Yanto kepada wartawan, di Ruang Unit PPA Polres Pasuruan, Senin (2/1).
Pria bertato di tangan ini dianggap polisi sering ngelantur. Bahkan setiap ditanya polisi atau wartawan, bapak dua anak ini selalu mengatakan lupa apa yang telah terjadi. Saat ditangkap pertama kali, Yanto mendadak hilang ingatan.
Hingga 4 hari berlalu, polisi belum menjalani pemeriksaan. Sebab polisi masih menunggu hasil kejiwaan dari RS Jiwa Lawang Malang, untuk menentukan status hukumnya.
“Kami tak mau semata-mata percaya dengan kata-kata korban yang menjawab lupa atau tak ingat apa-apa. Kami butuh keterangan ahli untuk menentukan apakah dia siap diperiksa atau tidak secara kejiwaan,” kata Kapolres Pasuruan AKBP Muhammad Aldian.
Korban ditemukan tak berdaya di jurang tak jauh dari desanya setelah hilang 10 jam. Korban hilang Kamis pada (29/12) pukul 12:00 dan ditemukan 22:00.
Kondisi korban, anak yatim ini penuh luka. Wajahnya lebam diduga akibat pukulan dan kemaluan korban berdarah. Selang beberapa jam, polisi mengamankan, Yanto, tetangga korban. (joh)