MIMBAR-RAKYAT.com (Doha) – Chef selebitis Haryo Pramoe berperan besar menyukseskan festival makanan Indonesia di Hotel berbintang lima, Hotel Intercontinental, yang merupakan salah satu hotel terbaik di Qatar, terletak di kawasan elit, Ways Bay.
Festival itu merupakan hasil kerjasama KBRI Doha dengan Hotel Intercontinental dalam rangkaian peringatan 40 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Qatar.
Festival yang dibuka oleh Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi dihadiri ratusan pengunjug yang terdiri dari kalangan diplomatik, pengusaha Qatar, agen perjalanan, jurnalis dan tokoh masyarakat Qatar, komunitas diaspora serta dihadiri 14 Duta Besar dari negara ASEAN, China, India, Korea Selatan, Bangladesh, Iran, Pakistan dan Swedia.
“Indonesian Food Festival menjadi ajang untuk menampilkan promosi kuliner dan seni budaya guna mempromosikan pariwisata dengan mengharumkan nama Indonesia di Qatar,” kata mantan anggota DPR ini.
Harya mengakui bahwa ia memberanikan diri mempromosikan kuliner Indonesia di Doha yang sebelumnya juga pernah dilakukan di Bahrain dan berlangsung dengan sukses.
Bagi WNI di Qatar, khususnya pencinta kuliner tentunya sudah akrab dengan wajah Chef yang dikenal lewat program kuliner di beberapa televisi swasta. Haryo pernah tampil diberbagai televisi di Indonesia seperti SCTV, ANTV, Global TV, dan juga TV3 Malaysia”ICIP ICIP” sebagai co host dari Indonesia
Di tengah-tengah kesibukannya tampil pada festival, Chef selebitis ini menyempatkan diri berbagi cerita dengan komunitas diaspora.
Haryo kerap menyapa penggemarnya dengan seulas senyum yang tulus ketika ingin berbincang atau sekedar berfoto. Menurutnya makanan adalah wajah suatu bangsa dan memasak bagaikan mainan yang tak pernah membuatnya bosan. “Kecintaan pada kuliner tidak terlepas dari bakat orang tuanya dan juga rumahnya di kawasan Pluit yang banyak tersedia aneka kuliner,” ujar Haryo.
Meski pada awalnya tidak direstui orang tuanya, namun kecintaannya pada kuliner menjadikannya selebitas di Indonesia.
Haryo pernah mencicipi beasiswa dari Christlijke Hoogeschool Noord Nederland pada tahun 1999. Selama di Belanda ia sempat menjadi Management Trainee di Indrapura dan Assisten Executive Chef, El Nino Tapas Bar sebuah restoran Spanyol. Pengembaraan hidup membawa Haryo hijrah ke Amerika menjadi Sous Chef di Hyatt Metro Denver dan selanjutnya pindah ke Kanada.
Berkat kecintaannya pada kuliner, ketika di Kanada ia banyak bersinggungan dengan para selebritis seperti Celine Dion, Brian Adams, Beckham. Ia kerap ditugaskan menyajikan hidangan untuk para selebitis tersebut.
Salah seorang ekpatriat asing asal Australia, Paul Dean, yang hadir dalam acara tersebut menyatakan sangat menyukai makanan rendang dan gado-gado yang menurutnya membuat ketagihan. Rasa rendang disebutnya sangat eksotis dan terasa sedap dilidah karena kaya akan bumbu asli. “Delicius,” komentarnya ketika mencoba rendang.
Haryo mengatakan makanan Indonesia memiliki berbagai unsur kultul yaitu Melayu, Arab dan China sehingga memiliki banyak ragam, rasa dan variasi yang bisa dijual. Makanan nusantara bisa diterima banyak kalangan karena memiliki kaya rasa seperti manis, asin, pahit, asem dan pedas.
Untuk kuliner Indonesia Haryo Pramoe yang merupakan cucu Menteri Perekonomian di Era Soekarno ini memiliki harapan yang sangat besar.
“Propek peluang bisnis di Qatar cukup terbuka namun kelemahannya makanan Indonesia adalah pakagingnya,” ujar Haryo. “Kalau soal skills, SDM kita sudah siap. Hanya untuk berbisnis makanan di luar negeri kita perlu melibatkan team,” ujar pria yang berpostur tinggi dan berkulit kecoklatan ini.
Menurutnya kampane visual sangat diperlukan. Visual dapat berbicara banyak dalam menarik minat. “Bagaimana caranya agar rendang bisa diterima dengan tampilan kekinian. Kalau orang makan berger, kita makan packagingnya, foto makanannya, disain grafis dan komposisi warnanya sehingga orang tertarik secara visual,” imbuhnya.
Ia berharap hal ini memperoleh dukungan dari pemerintah sebab masakan adalah wajah dan ujung tombak dari budaya suatu bangsa. Saat ini Haryo sedang melakukan proyek terkait dengan visual packaging tersebut.
Menurut Minister Counselor KBRI Doha, Boy Dharmawan, selama pelaksanaan Festival, Chef Haryo Pramoe memamerkan demo masak bagi penggemarnya. Khususnya untuk komunitas diapora Indonesia diberikan potongan discount 20% dari makanan yang dinikmati dengan menunjukan kartu penduduk Qatar. Festival berlangsung selama sejak tanggal 8 sampai 28 Maret 2017. (bd/arl)