Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Motif Penyerangan 2 Anggota Brimob di Kebayoran Baru Hampir Sama dengan di Medan

Motif Penyerangan 2 Anggota Brimob di Kebayoran Baru Hampir Sama dengan di Medan

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Prasetyo didampingi Karo Penmas Brigjen Rikwanto dan Kombes Pudjo menyampaikan keterangan pers terkait penyerangan dua anggota Brimob. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Motif penyerangan terhadap dua anggota Brimob di Mesjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan masih terus diselidiki polisi. Hasil penyelidikan sementara penyerangan itu hampir sama dengan di Medan, Sumatera Utara.

“Dari melihat motif penyerangan ke anggota hampir sama dengan seperti yang kasus di Medan Polda Sumatera Utara,” kada Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto kepada para wartawan usai jumpa pers di gedung Divisi Humas Mabes Polri, Sabtu (1/7) siang.

Seperti diberitakan, untuk kasus penyerangan oleh pelaku terhadap Pos Jaga Markas Polda Sumatera Utara telah menewaskan satu orang polisi, yakni atas nama Aiptu Martua Sigalinging. Polisi menduga ada jaringan Bahrum Naim dalam kasus Medan tersebut.

Untuk mengetahui pasti motif penusukan kali ini di balik penyerangan kedua anggota Brimob, lanjut Kadiv, proses sepenuhnya dalam penyelidikan dan didalami anggota Densus 88.

“Termasuk alat barang bukti sebuah tas tertinggal di dalam masjid diduga milik pelaku sudah diamamkan Densus 88. Untuk isi kami belum tahu,” tuturnya. “Jika ada perkembangan lebih lanjut, kami akan segera menginformasikan kembali.

Dalam penanganan proses penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Prasetyo mengungkapkan akan menggunakan beberapa cara metode. Menurutnya, polisi sudah mendatangi alamat yang ada di identitas palaku, seperti yang didapatkan di sakunya.

“Berdasarkan hasil sementara penyelidikan anggota Densus 88 dari pemeriksaan alamat KTP yang ditemukan dari dalam saku pelaku didapatkan bahwa alamat yang didatangi polisi ternyata bukan tempat tinggal pelaku, tapi merupakan tempat tinggal kakak iparnya,” ujarnya didampingi Karo Penmas Brigjen Rikwanto dan Kombes Pudjo dalam jumpa pers di gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (1/7).

Menurut Irjen Prasetyo dari hasil penyelidikan dan keterangan dari dua orang saksi, yaitu dari kerabat keluarga pelaku diketahui identitas bernama Mulyadi, dia seorang pedagang kosmetik di Roxi Bekasi.

“Baru 75 persen identitas pelaku diketahui bernama Mulyadi, bekerja sebagai pedagang kosmetik di Roxi Bekasi. Hal tersebut diketahui dari hasil keterangan dua orang saksi kakak ipar dan kakak kandung pelaku yang kini masih dimintai keterangan intensif oleh penyidik Densus 88,” ungkapnya. (joh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru