Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Forum wartawan OBOR jangan jadi sekedar alat kepentingan RRT

Forum wartawan OBOR jangan jadi sekedar alat kepentingan RRT

Ketua Bidang LN PWI Pusat Teguh Santosa bersama Presiden ACJA Zhang Yannong. (dok.pwi pusat)

MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Forum Wartawan OBOR diharapkan tidak sekadar menjadi alat kepentingan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk mendominasi kawasan dan negara-negara yang menjadi mitra Tiongkok dalam Inisiatif One Belt One Road (OBOR).

Forum yang didirikan oleh asosiasi wartawan dari 30 negara dalam pertemuan di Beijing, Senin (16/10/2017) itu diharapkan dapat berperan sebagai wadah yang mempertemukan berbagai kepentingan masyarakat di berbagai negara tersebut.

Hal itu antara lain disampaikan Ketua bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI) Teguh Santosa yang ikut hadir dalam pertemuan pembentukan Belt and Road Journalist Forum atau Forum Wartawan Sabuk dan Jalan di Beijing.

“Ketika bulan Juli lalu kolega kami dari ACJA (All China Journalist Association/Persatuan Wartawan Tiongkok) datang ke Jakarta dan memperkenalkan inisiatif ini, saya langsung   mengatakan ini inisiatif yang baik. Dengan memiliki asosiasi seperti ini kita dapat saling menyampaikan kepentingan negara dan masyarakat kita dalam kerangka kerjasama,” ujar Teguh Santosa dalam pertemuan yang diselenggarakan di Media Center di Beijing.

Pertemuan pendirian Forum Wartawan Sabuk dan Jalan dipimpin oleh Sekretaris Eksekutif ACJA Wang Domei. Adapun Ketua Umum ACJA Zhang Yannong dalam pertemuan itu membacakan draft Deklarasi Forum Wartawan Sabuk dan Jalan.

Sebelum draft deklarasi disetujui, peserta pertemuan diminta memberikan pandangan dan pendapat. Teguh yang juga Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) mendapat kesempatan berbicara pada sesi kedua.

“Kami juga berharap Forum Wartawan Sabuk dan Jalan tidak bersifat satu arah dan hanya menerima kepentingan Tiongkok di tanah kami, tetapi juga untuk saling berbagi kepentingan, tidak hanya antara Indonesia dan Tiongkok, tetapi juga antara sesama anggota Forum,” Teguh menambahkan.

Pengajar mata kuliah politik Asia Timur pada Jurusan Hubungan Internasional di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, itu juga mengatakan bahwa kerjasama antarnegara dalam berbagai kerangka tidak bisa tidak membutuhkan keterlibatan perusahaan media dan wartawan.

“Mereka inilah jembatan yang menghubungkan negara dan masyarakat. Dengan melibatkan media dan wartawan, pandangan masyarakat terhadap pelaksanaan Insiatif OBOR dapat diketahui,” katanya.

“Ada pandangan positif tentang hal ini, tetapi di saat bersamaan juga ada banyak pertanyaan dari masyarakat. Tugas Forum ini adalah untuk mengumpulkan semua pertanyaan itu dan memberikan jawaban yang dapat dijadikan pegangan di tengah masyarakat,” katanya lagi sambil menambahkan setelah ini perlu segera dimatangkan program konkret Forum Wartawan Sabuk dan Jalan.

Seperti namanya, Forum Wartawan Sabuk dan Jalan didirikan untuk mendukung pelaksanaan Inisiatif One Belt One Road (OBOR) yang ditawarkan pemerintahan Xi Jinping kepada negara-negara yang terkoneksi dalam apa yang disebut sebagai jalur sutra baru dari Asia Timur hingga benua Eropa, Afrika dan Amerika.

Dalam deklarasi pendirian disebutkan bahwa Forum ini akan mengerjakan berbagai program untuk meningkatkan kapasitas wartawan demi memperkuat pondasi kerjasama pembangunan.

Forum Wartawan Sabuk dan Jalan mengadopsi empat prinsip, yakni perdamaian dan kerjasama, keterbukaan dan inklusifitas, pembelajaran bersama, serta keuntungan bersama.

Selain Teguh Santosa, peserta yang mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pandangan antara lain adalah Menteri Informasi Laos yang juga Presiden Asosiasi Wartawan Laos Savankhone Razmountry, Wakil Presiden Asosiasi Wartawan Vietnam Ho Quang Loi, Direktur Departemen Luar Negeri Persatuan Wartawan Rusia Timur Shafir.

Ada juga Wakil Presiden Asosiasi Wartawan Thailand Mongkol Bangprapa, Ketua Asosiasi Wartawan Polandia Marek Traczyk, Wakil Presiden Konfederasi Wartawan Turki Mevlut Yeni, Presiden Persatuan Wartawan Bulgaria Snezhanka Todorova, dan Presiden Persatuan Wartawan Nigeria Oduola Abdulwaheed Odusile.  (sp/arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru