MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Wafda Saifan Lubis yang sama sekali buta tentang militer akhirnya terjun untuk menggali pengalaman dan merasakan kehidupan sehari-hari sebagai tentara demi menjalani perannya sebagai Jaka dalam film “Jelita Sejuba”.
Pria yang dikenal sebagai vokalis dari Volume Band itu berperan sebagai tentara muda karismatik dalam film yang disutradarai Ray Nayoan.
Ia menggali pendalaman perannya dengan cara menjalani bootcamp bersama tentara menjelang syuting.
“Saya sebulan sampai dua bulan merasakan jadi tentara untuk riset. Ini membuat saya full respek sama tentara,” kata Wafda dalam konferensi pers “Jelita Sejuba” di Jakarta, Rabu.
Ia belajar mengoperasikan tank, memegang dan merawat senapan hingga ikut berkompetisi dengan tim bola kompi C di Natuna. Akibat kuatnya mendalami karakter, seperti dilansir antaranews, cara bicara Wafda yang khas tentara rupanya sempat terbawa sampai di luar lokasi syuting.
“Pas di mobil, ibu saya nanya ‘kiri atau kanan’, saya jawabnya, ‘siap, kanan!’,” tirunya dengan suara tegas.
Pria 27 tahun itu beradu akting dengan Putri Marino, peraih Piala Citra kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik pada 2017, sebagai suami istri di film yang berlatar belakang Natuna, Kepulauan Riau.
“Jelita Sejuba” mengisahkan sisi humanis dari keluarga tentara, di mana sang istri harus rela menanti saat suaminya sedang bertugas untuk negara.
Film ini dibintangi juga oleh Yayu Unru, Nena Rosier, Yukio, Aldi Maldini eks CJR serta aktris remaja pendatang baru Abigail dan Mutiara Sofya juga Harlan Kasman dari Natuna.
“Jelita Sejuba” berlatar belakang di Natuna, salah satu kabupaten provinsi Kepulauan Riau yang terletak di utara selat Karimata. Sejuba adalah nama pesisir di Natuna yang dihiasi batu-batu besar seperti yang lazim ditemui di pantai Belitung.
Sutradara Ray Nayoan membuat perumpamaan kesamaan antara Natuna dan tokoh utama, Sharifah. Natuna yang berada di ujung Indonesia seakan jadi benteng pertahanan Tanah Air, sama seperti Sharifah yang jadi benteng keluarga ketika suaminya sedang bertugas untuk negara.
“Batu-batu besar di Sejuba di saat yang sama seperti simbol, batu-batu itu ada di situ terus, seperti Sharifah bersabar menunggu suaminya,” kata Ray.
Film perdana dari rumah produksi Drelin Amagra Pictures ini diproduseri Marlia Nurdiyani. Skenarionya digarap Ray dan Jujur Prananto, sosok di balik “Ada Apa Dengan Cinta?”, “Petualangan Sherina” dan “Laskar Pelangi”.
Nuansa melayu yang jadi kehidupan sehari-hari di Natuna diangkat juga lewat dialog para pemain serta alunan musik dari Ricky Surya Virgana dari White Shoes & The Couples Company bersama pemusik setempat
Film perdana dari rumah produksi Drelin Amagra Pictures ini akan mulai tayang pada 5 April 2018. (An/Kb)