MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Joko Widodo, pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2014, menyatakan kasus pemerasan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Bandara Soekarno-Hatta tidak cukup ditanggapi dengan rasa prihatin.
“Yang penting bagaimana memperbaikinya,” kata Gubernur DKI Jakarta yang akan dilantik sebagai Presiden Indonesia Oktober 2014. “Semua tampat harus diperbaiki sistemnya,” tuturnya menjadi pertanyaan wartawan, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (27/7).
Mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, yang akrab dengan nama Jokowi itu menyatakan memantau sidak KPK terkait kasus pemerasan TKI di Bandara Soekarno Hatta. Dia menyatakan sistem pelayanan khusus TKI di Soekarno-Hatta harus diperbaiki.
Dalam sidak yang dilaksanakan Sabtu (26/7) dinihari KPK dan Bareskrim, diddukung sejumlah lembaga lain mengamankan 18 orang, yang dicurigai melakukan pemerasan terhadap TKI. Dua diantara adalah anggota polisi dan satu anggota TNI.
Setelah melalui pemeriksaan, 15 warga sipil yang ikut diciduk akhirnya dilepas, setelah menandatangani pernyataan. Sedang satu anggota TNI dan dua polisi diserahkan kepada kesatuannya masing-masing.
Menurut sumber, dugaan pemerasan terhadap TKI telah lama dikeluhkan. Baik ketika TKI baru datang dari luar negeri, saat mencari transportasi, bahkan untuk keperluan penukaran uang asing ke rupiah. Para TKI diperas oleh kelompok yang terkoodinir sedemikian rupa.***Janet
Ilustrasi: Bandara Soekarno-Hatta khusus keberangkatan dan kedatangan TKI. Di tempat ini para TKI diduga menjadi pemerasan pihak tertentu.(Foto: Antara)