Thursday, December 12, 2024
Home > Ekonomi > Rame-Rame Antre Bensin Dimana-Mana

Rame-Rame Antre Bensin Dimana-Mana

MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta)  – Sejak beberapa hari terakhir terjadi antrean panjang pembeli BBM bersubsidi di sejumlah daerah. Mwedia massa memberitakan , di Cirebon misalnya, pembeli BBM bersubsidi rata-rata harus antre satu jam lamanya untuk dapat mengisi tangki kendaraannya. Selain di Cirebon, antrean pembelian BBM bersubsidi juga terjadi di Indramayu, Tegal, Surabaya, dan beberapa kota di Kalimantan.

PT Pertamina (Persero) mengakui adanya fenomena antrean pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar di sejumlah daerah, seperti di wilayah Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa, dalam beberapa hari terakhir.

Namun, Pertamina menegaskan fenomena itu bukan berarti terjadi kelangkaan BBM bersubsidi, namun karena Pertamina sedang mengetrapkan pengaturan quota BBM agar jatah 46 juta kilo liter yang tersedia cukup sampai akhir tahun 2014.

“PT Pertamina (Persero) sebagai salah satu badan usaha penyalur BBM bersubsidi, mulai mengatur kuota BBM bersubsidi guna memastikan agar kuota Solar dan Premium cukup hingga akhir tahun sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2014 tentang APBN 2014,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir dalam siaran persnya,  Senin (25/8/2014).

Prorata

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, berdasarkan APBN-P 2014, kuota BBM bersubsidi dikurangi dari 48 juta KL menjadi 46 juta KL, maka Pertamina harus melakukan pengaturan kuota per harinya untuk memastikan BBM bersubsidi cukup hingga akhir tahun 2014.

 Dengan kondisi tersebut maka hanya ada dua pilihan, pertama yaitu menyalurkan BBM bersubsidi secara normal dengan konsekuensi kuota BBM bersubsidi habis sebelum akhir tahun, yaitu pertengahan November untuk Solar dan pertengahan Desember untuk Premium.Selanjutnya masyarakat harus membeli BBM non subsidi hingga akhir tahun.

Pilihan kedua , adalah mengatur volume penyaluran setiap harinya sehingga kuota BBM bersubsidi bisa cukup hingga akhir tahun.

Menurut Ali, Pertamina memilih melakukan pengaturan BBM bersubsidi secara prorata sesuai alokasi volume BBM bersubsidi untuk masing-masing SPBU dan lembaga penyalur lainnya yang telah dilakukan terhitung sejak 18 Agustus 2014.

Ia menyebutkan, untuk tetap menjamin ketersediaan BBM di masyarakat, Pertamina telah menyediakan BBM non subsidi yang meliputi Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Solar non subsidi.

“Jadi, terjadinya fenomena antrian dan disusul habisnya BBM bersubsidi pada sore hari di SPBU bukan merupakan kelangkaan BBM, tapi konsekuensi dari penyaluran BBM bersubsidi yang disesuaikan dengan kuota yang tersedia,” papar Ali seraya menjelaskan, stok BBM yang ada di Pertamina saat ini berada pada level di atas 18. Artinya cukup memerlukan perhatian serius untuk melayani kebutuhan nasional.

Vice President Corporate Communication Pertamina itu menjelaskan, habisnya alokasi harian BBM bersubsidi di SPBU pada sore hari merupakan konsekuensi logis dari pengaturan penyaluran BBM bersubsidi sesuai dengan sisa kuota yang telah ditetapkan dalam UU APBN-P 2014.

“Dengan pengaturan ini, sangat diharapkan pengertian dan kesadaran masyarakat pengguna mobil pribadi mulai membiasakan diri menggunakan BBM non subsidi,” pinta Ali (Ais)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru