Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat meminta masyarakat untuk mewaspadai terkait adanya peningkatan hujan di Indonesia. Diperhitungkan hingga 9 November terjadi peningkatan hujan di beberapa wilayah.
Dalam keterangannya, Deputi Bidang Meteorologi, Drs. Mulyono R Prabowo, M.Sc, menyebutkan bahwa curah hujan di wilayah Sumatera dan Kalimantan hingga saat ini masih tinggi intensitasnya.
Hal itu, katanya seperti dikutip dari bmkg.go.id , berkaitan dengan melemahnya aktivitas aliran massa udara kering dari Australia serta terbentuknya area pertemuan angin di wilayah Jawa dan masih adanya pola sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Perairan Barat Sumatera, Kalimantan dan Perairan Kep. Natuna.
Akibatnya, hujan yang memiliki kisaran lebih dari 20 mm/hari masih berada di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Prabowo menjelaskan bahwa dalam beberapa hari ke depan konsentrasi curah hujan meluas ke wilayah Jawa disebabkan adanya perlambatan dan area Pertemuan angin yang memanjang dari Jawa bagian Timur hingga Barat, sehingga meningkatkan kelembapan udara diwilayah Jawa.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sekitar wilayah Indonesia dalam periode beberapa hari ke depan, antara lain di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI, Jabar, Jateng, Yogya, Jatim, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Sulteng, Sulbar, Maluku, Papua Barat. Dan Papua.
Potensi gelombang tinggi 2.5 hingga 4.0 meter diperkirakan terjadi di Perairan Enggano-Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan Selatan Jawa hingga Lombok, Selat Bali dan Selat Lombok bagian selatan, Samudera Hindia Selatan Jawa hingga Lombok.
Prabowo mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.***(dta)