kaki yang telanjang, hitam
naik ke kursi dengan lutut berdiri
tak peduli orang di sebelah risih
cuek bebek, acuh
tangan sibuk memainkan hp
serius tak peduli sekitar
antre menunggu panggilan
menjadikan banyak orang jutek
memperlihatkan aslinya
termasuk yang tampil kampungan
lalu lihatlah ke sekitar
anak-anak, remaja berlarian
atau saat naik kendaraan
entengnya berucap serampangan
kata bodoh, goblok, anjing
sumpah serapah menyemburat
tak terlihat risih, malah tertawa
ucapan jorok dianggap biasa
seragam sekolah tak pengaruh
inikah para penerus bangsa
kemana sopan santun yang dulu
yang menonjol pada anak bangsa
dimana budi pekerti yang terpuji
yang melekat pada diri pendahulu
apakah adab bangsa telah berubah
yang salah dianggap benar
kebenaran dinilai ketinggalan zaman
lihat pula di jalan raya
semua berlomba jadi raja jalanan
menyodok ke kiri, menghentak
menikung tajam, tak peduli
yang lain berteriak, berang
itu bukan halangan, masa bodoh
genangan air bukan halangan
pedal gas malah ditancap, ngebut
meski banyak orang kecipratan
basah oleh air kotor, dongkol
tak sedikit yang selonong boy
tabrak sana tabrak sini
tak ada kata permisi, maaf
yang salah malam marah
yang waras mengusap dada
inikah anak bangsa zaman now
tak butuh pelajaran budi pekerti
inikah kita
yang mudah emosi, memaki
menganggap diri paling benar
merasa jadi penguasa jagad raya
yang lain bukan siapa-siapa
inikah pertanda dunia sudah renta
menunggu kehancuran
hancur pada akhir masa, kiamat
Jakarta 050319