Mimbar-Rakyat.com (Taipei) – Gempa bumi berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) mengguncang kota pantai Taiwan, Hualien. Gempa menggoyang bangunan, sementara membuat layanan kereta bawah tanah di ibu kota Taipei ditangguhkan. Belum ada laporan kerusakan dan korban keseluruhaan.
Kejadian itu memaksa sistem metro di ibukota itu, Taipei, ditunda. Retakan besar terlihat jelas di tengah jalan di distrik timur Xinyi, di pusat keuangan kota itu. Rekaman televisi setempat menunjukkan anak-anak sekolah dievakuasi dari gedung-gedung, sementara seorang pejabat biro cuaca mengatakan gempa Kamis adalah yang terbesar di pulau itu tahun ini.
Gempa bumi persisnya terjadi pada pukul 1:01 siang waktu setempat (05:01 GMT) pada kedalaman 18 km. Demikian dilaporkan Al Jazeera. Hualien juga dilanda gempa berkekuatan 6,4 tahun lalu yang menewaskan 17 orang.
Taiwan terletak di dekat persimpangan dua lempeng tektonik dan rentan terhadap gempa bumi. Lebih dari 100 orang tewas dalam gempa bumi di selatan pulau itu pada tahun 2016, dan pada tahun 1999, gempa berkekuatan 7,6 menewaskan lebih dari 2.000 orang.
“Kami merasakan gempa itu memindahkan bangunan secara vertikal dan itu lebih serius dari biasanya,” kata Georgia Kao, seorang warga Taipei, kepada Al Jazeera.
“Saya merasa sangat takut. Ini mengingatkan saya pada gempa bumi tahun 1999. Bangunan itu bergerak naik dan turun, lalu kanan ke kiri. Hal pertama yang saya lakukan adalah membuka pintu dan meraih kedua anak perempuan saya. Untungnya, itu tidak berlangsung lama.”
Survei Geologi Amerika Serikat menyebutkan besarnya gempa 6,4. Sementara Badan Meteorologi Jepang memperingatkan bahwa orang yang tinggal di dekat pantai dapat melihat beberapa efek pada permukaan laut, tetapi mengatakan tidak akan ada tsunami.
“Karena gempa bumi ini, wilayah pesisir Jepang mungkin mengamati sedikit perubahan pada permukaan laut, tetapi tidak ada kekhawatiran tentang kerusakan,” kata badan itu.***(edy)