Mimbar-rakyat.com (Gaza) – Tembakan Israel membunuh warga Palestina di Gaza beberapa hari setelah kesempatan gencatan senjata. Setidaknya satu orang tewas dan 30 warga Palestina terluka, termasuk empat anak-anak dan seorang paramedis, Jumat ke-58 protes massal.
Al Jazeera melaporkan, tembakan Israel telah menewaskan seorang warga Palestina di Gaza selama demonstrasi dekat pagar perbatasan dengan Israel. Padahal, kata pejabat Gaza, kesepakatan gencatan senjata baru dicapai Senin lalu yang mengakhiri hari pertempuran.
“Abdullah Abd al-Aal, 24, ditembak di perutnya pada Jumat di dekat pagar Israel di timur Rafah di Jalur Gaza selatan,” kata pejabat kementerian kesehatan Gaza, dalam protes pertama di sana sejak maraknya serangan mematikan pekan lalu.
Kementerian itu mengatakan bahwa total 30 warga Palestina terluka dalam protes pada hari Jumat (10), termasuk empat anak-anak dan satu paramedis lapangan, yang luka ringan akibat tembakan Israel ke kepala.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa sejak dimulainya protes Great March of Return mingguan tahun lalu, tentara Israel telah menewaskan lebih dari 275 demonstran dan melukai 17.000 lainnya, yang secara resmi dirujuk ke rumah sakit.
Protes yang dimulai pada 30 Maret 2018, menuntut agar pengungsi Palestina memiliki hak untuk kembali ke rumah mereka dari mana mereka diusir selama berdirinya Israel dan untuk pencabutan lengkap blokade Gaza 12 tahun Israel.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan sekitar 6.000 orang mengambil bagian dalam demonstrasi hari Jumat. Dia mengutip “sejumlah ledakan yang diidentifikasi di Jalur Gaza, serta sejumlah upaya untuk mendekati pagar” yang memisahkan daerah pantai yang terkepung dari wilayah Israel.
Demonstrasi minggu ini dipandang sebagai ujian utama untuk gencatan senjata yang disepakati antara Gaza dan Israel yang dimediasi oleh Mesir dan PBB.
Kelompok-kelompok Palestina Hamas dan Jihad Islam di Gaza menembakkan ratusan roket ke Israel mulai hari Sabtu, setelah pasukan Israel membunuh empat warga Palestina dalam dua insiden terpisah pada 3 Mei.
Dari hari Sabtu pekan lalu, penembakan artileri Israel diarahkan pada 200 landmark sipil di dalam jalur tersebut dan pesawat tempur Israel melakukan sekitar 150 serangan menurut kantor media pemerintah di Gaza.
Selama tiga hari, 25 warga Palestina terbunuh bersama dengan empat warga Israel.
Perjanjian gencatan senjata diumumkan oleh faksi-faksi Palestina pada Senin pagi lalu.
Penyelenggara protes menyerukan pawai besar-besaran pada 15 Mei untuk menandai peringatan ke-71 dari apa yang disebut orang Palestina sebagai Nakba, atau “malapetaka”, ketika ratusan ribu warga Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka pada tahun 1948 yang berdirinya Israel.***(janet)
Para pengunjuk rasa muda Palestina melakukan aksi dekat pagar Israel selama demonstrasi di Gaza. (Foto:AFP/Al Jazeera)