MIMBAR-RAKYAT.Com (Medan) – Tim gabungan dari pemerintah daerah dan BPBD hari ini mengangkut ratusan bangkai babi terinfeksi virus Hog Cholera yang mengapung di Danau Siombak, Medan, Sumatera Utara. Bangkai babi dikumpulkan tak jauh dari danau itu untuk selanjutnya dikuburkan.
Petugas harus bekerja ekstra, sebab bangkai babi yang mengapung di danau itu mencapai ratusan. Petugas harus menggunakan perahu untuk menyisir bangkai babi yang ada di sana. Petugas juga mengenakan masker, sebab bau busuk bangkai babi semakin menyengat dan membuat mual.
Hingga siang hari, ada sekitar 100 bangkai yang berhasil diangkut. Tiba-tiba air pasang membawa bangkai babi kiriman dari muara terbawa masuk lagi ke danau.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Armansyah Lubis mengatakan ratusan bangkai babi itu akan dikumpulkan terlebih dulu. Petugas akan menguburkan bangkai babi tak jauh dari lokasi itu.
“Petugas masih bekerja. Kita juga masih menunggu alat untuk menggali kuburan massal. Untuk penguburan massal bangkai babi akan dilakukan besok. Hari ini tidak memungkinkan karena air pasang naik,” ujar Armansyah, Senin (11/11).
Polisi mulai melakukan penyelidikan terkait ditemukannya ratusan bangkai babi yang terinfeksi virus Hog Cholera ke sejumlah sungai di Medan dan Danau Siombak. Warga yang kedapatan membuang babi akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Kapolsek Medan Labuhan, AKP Edi Safari mengaku telah berkoordinasi dengan Polda Sumut untuk mengusut kasus pembuangan babi ke sejumlah sungai dan Danau Siombak di Kecamatan Medan Marelan.
“Kita sudah bekerjasama dengan Polda Sumut. Saat ini masih kami selidiki yang buang bangkai di sungai. Karena pembuangan bangkai ke dalam sungai sudah termasuk tindak pencemaran lingkungan. Ancaman pidananya lebih dari 10 tahun penjara,” ujarnya. (C/d)