MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Hubungan dua perusahaan besar maskapai penerbangan Indonesia yaitu Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group dipastikan putus. Layaknya dua sejoli yang tidak cocok, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, memastikan kedua maskapai tersebut sudah tidak menjalin hubungan bisnis.
Padahal sebelumnya, Luhut mengatakan Kerjasama Manajemen (KSM) antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group akan diperpanjang hingga tiga bulan ke depan. “Udah pisah sekarang. Udah my understanding ya,” tegas Luhut saat ditemui di kantornya, Senin (11/11).
Luhut bilang, dengan berakhirnya kerja sama bisnis kedua perusahaan ini maka persoalan masing-masing maskapai akan diurus secara internal masing-masing perusahaan. Seperti persoalan Sriwijaya Air misalnya yang memiliki utang di beberapa perusahaan BUMN.
“Sriwijaya (Air Group) dia split ya sudah enggak apa-apa ya nanti Sriwijaya Air Group punya utang-utang segala macam ya dia settle aja,” imbuhnya.
Terkait mengenai kelanjutan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) kepada Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group, Luhut belum mendapat laporan terakhir. Artinya belum ada kepastian apakah audit akan terus berjalan ataukah sudah secara otomatis berhenti. “Saya belum tahu perkembangan terakhir,” katanya. (K/d)