Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Pesan WHO untuk Indonesia: Jangan Khawatir Maraknya Virus Corona Tapi Tetap Waspada

Pesan WHO untuk Indonesia: Jangan Khawatir Maraknya Virus Corona Tapi Tetap Waspada

Perwakilan WHO untuk Indonesia Dr. Navaratnasamy Paranietharan. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta masyarakat Indonesia untuk tidak khawatir dengan penyebaran virus corona tipe baru atau 2019-nCoV yang bermula di Wuhan, China. Namun Indonesia harus tetap waspada.

“Saya rasa kita semua harus waspada, dan Kementerian Kesehatan juga sudah membuat panduan yang baik untuk bagaimana mengurangi risiko terjangkit virus corona,” ujar perwakilan WHO untuk Indonesia Dr. Navaratnasamy Paranietharan di sela-sela peluncuran Keketuaan Indonesia untuk Foreign Policy and Global Health (FPGH) Initiative di Jakarta, Selasa (28/1).

Beberapa langkah yang telah dianjurkan Kemenkes untuk meminimalisasi infeksi virus corona tipe baru antara lain, mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan masker jika batuk atau pilek, mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang, menjaga daya tahan tubuh, tidak mengonsumsi daging belum dimasak, serta segera memeriksakan diri bila merasa batuk, pilek, sesak napas.

“Jadi selama kita menerapkan langkah pencegahan tersebut, risiko terjangkit virus corona sangat kecil,” jelas Paranietharan.

Kesiapan Indonesia

WHO menilai Indonesia melakukan persiapan yang baik dan komprehensif untuk menghadapi penyebaran virus corona. Antisipasi telah dilakukan di 135 titik masuk ke Indonesia. Baik di bandara, perbatasan darat, maupun pelabuhan. Dengan menyediakan alat pemindai suhu tubuh dan pemeriksaan lanjutan.

“Jadi pemeriksaan bekerja dengan baik. Indonesia memiliki sistem peringatan dini yang berfungsi dan 100 rumah sakit yang tersebar di banyak tempat, yang dapat menangani kasus rujukan dengan cara yang tepat dan ukuran pengendalian serta pencegahan infeksi yang juga tepat,” kata Paranietharan.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, sudah ada 13 orang yang diobservasi terkait dengan virus corona. Sebanyak 11 orang di antaranya dinyatakan negatif, sedangkan dua orang lainnya masih diperiksa. Sejumlah kasus yang dicurigai penularan virus corona ditemukan antara lain di Jakarta, Bali, Manado, dan Sorong.

Namun, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono menegaskan hingga Senin (27/1), belum ada pasien di Indonesia yang terkonfirmasi terinfeksi virus corona tipe baru. Petugas kesehatan di Tanah Air juga dipastikan mengikuti standar prosedur operasi sesuai mekanisme pemeriksaan laboratorium WHO.

“WHO menilai Indonesia sudah berada di jalur yang tepat dalam hal kesiapan (menghadapi penyebaran virus corona). Tentunya ini akan tergantung pada jumlah kasus yang ada di Indonesia dan seberapa besar wabahnya,” tutur Paranietharan.

Terus Memakan Korban Jiwa

Hingga Selasa pagi WIB, korban meninggal dunia akibat infeksi virus corona tipe baru telah mencapai 106 dengan lebih dari 1.200 kasus di China.

Virus yang diyakini berasal dari sebuah pasar ikan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China ini, juga telah menjangkiti penduduk di sejumlah negara seperti Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Amerika Serikat, Kanada, Prancis, dan Australia.

Pada Kamis (23/1) WHO menyatakan bahwa wabah tersebut belum dapat diklasifikasikan sebagai keadaan darurat global.

WHO mendefinisikan keadaan darurat global sebagai “peristiwa luar biasa” yang memberikan risiko bagi banyak negara dan memerlukan respons internasional yang terkoordinasi.

Namun, Paranietharan menjelaskan bahwa status darurat global bisa berubah di kemudian hari, dengan mengkaji kembali jumlah kasus dan perkembangan situasi.

Menurut dia, Komite Regulasi Kesehatan Internasional WHO akan kembali mengadakan pertemuan dalam satu atau dua pekan ke depan untuk menetapkan status darurat global terkait pandemi ini.

“Direktur Jenderal WHO saat ini telah berada di China untuk melihat secara langsung situasi terkini di sana dan melakukan pembicaraan dengan otoritas China. Saya pikir saat kembali ke Jenewa, dia akan mengadakan pertemuan komite yang menentukan apakah kondisi ini (termasuk) darurat (global) atau tidak,” tutupnya. (M/A/d)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru