MIMBAR-RAKYAT.Com (Timika) – Sebanyak 900 warga dari empat kampung di Distrik Tembagapura mengungsi ke Timika Papua. Mereka mengungsikan diri akibat takut aksi teror penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, 900 orang yang mengungsi berasal dari empat kampung, yakni Utikini, Longsoran, Kimbely dan Banti. Kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak yang takut hingga minta tolong untuk dievakuasi.
“Aparat keamanan TNI-Polri hanya membantu memfasilitasi permintaan tersebut dan mendapat bantuan kendaraan dari PT Freeport untuk mengangkut warga,” katanya seperti dilansir dari Antara, Minggu (8/3)
Dia mengakui, selain mengungsi ke Timika juga ada warga yang lebih memilih mengungsi ke polsek dan koramil di Tembagapura Papua.
Mantan Kapolda Sumut mengakui masih terjadi kontak tembak antara aparat keamanan dengan KKB. Kontak tembak masih terjadi sehingga anggota diminta waspada dan jangan lengah.
Mapolsek Tembagapura Diserang
Kantor Polsek Tembagapura, sekitar pukul 13.00 WIT diserang gerombolan bersenjata dari arah perbukitan yang berada di belakang kantor polisi itu hingga menyebabkan satu anggota terluka.
“Memang benar KKB menyerang dan menembaki mapolsek hingga mengakibatkan satu anggota terluka akibat terkena pecahan kaca,” kata Kepala Polsek Tembagapura, AKP Hermanto.
Hermanto yang ditelpon dari Jayapura mengaku, selain menyebabkan polisi terluka insiden itu menyebabkan dua kendaraan operasional mereka rusak.
Ini merupakan serangan bersenjata kedua oleh gerombolan bersenjata karena sekitar 08.25 WIT Senin kendaraan patroli milik Polsek Tembagapura juga ditembaki hingga menyebabkan satu anggota terluka akibat terkena serpihan peluru.
Penembakan oleh gerombolan bersenjata dari jarak 300 meter dari arah bukit yang ada di belakang kantor Polsek Tembagapura itu. “Saat ini anggota di wilayah Polsek Tembagapura bersiaga guna mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan,” kata Hermanto.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw sebelumnya mengatakan terjadinya kontak tembak dengan KKB di Kali Kabur, sekitar Arwanop hingga menewaskan satu anggota Brimob dari Kelapa Dua.
“Memang benar pada Jumat sore (28/2) sempat terjadi kontak tembak dengan KKB di Kali Kabur hingga menyebabkan meninggalnya Bharada Doni Priyanto. Kontak tembak terjadi sekitar pukul 14.30 WIT hingga pukul 17.00 WIT,” kata Irjen Pol Paulus Waterpauw, Sabtu (29/2).
Dikatakan Kapolda, saat ini jenazah sudah dievakuasi melalui jalan darat karena cuaca buruk hingga tidak bisa diangkut dengan helikopter dan dijadwalkan segera diterbangkan ke Jakarta.
“Jenazah saat ini dalam perjalanan ke Timika,” ujar Waterpauw seraya mengaku korban tergabung dalam tim penegakan hukum.
Paulus Waterpauw mengatakan, KKB yang melakukan kontak tembak dengan tim penegakan hukum di Jipabera, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Jumat (28/2) dipimpin Joni Botak.
“Kelompok Joni Botak memang beroperasi di sekitar Kali Kabur, Tembagapura,” jelas dia
Jenazah Bharada Doni saat ini sudah dievakuasi ke Timika dan dijadwalkan Minggu (1/3) diterbangkan ke Jakarta untuk dimakamkan.
Ketika ditanya apakah kelompok Joni Botak yang sempat menyandera tiga guru kontrak, Kapolda Papua mengaku kemungkinan besar pelakunya kelompok tersebut.
“Anggota akan terus melakukan penegakan hukum terhadap anggota KKB sehingga diharapkan mereka mau menyerahkan diri,” harap Irjen Pol Waterpauw. (A/d)