Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ( DPMD) Kabupaten Bekasi, Hj Ida Farida, minta para kepala desa membuat ‘lumbung pangan desa’ demi mengantisipasi sulitnya masyarakat atas kebutuhan pangan akibat dampak virus Corona di mana banyak warga yang menghentikan aktifitas sehari-harinya.
Sebagaimana kita ketahui bersama, ujar Ida, adanya social distance dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona, sangat berdampak pada terpuruknya ekonomi kerakyatan.
“Pekerja banyak yang libur, pedagang banyak yang tidak berjualan. Dampaknya mata pencaharian mereka terhenti,” ujar Ida kepada bekasikab.go.id, Jumat (3/03) di kantornya.
Dengan adanya lumbung pangan desa, warga desa bisa mendapatkan kebutuhan makan sehari-hari. Jadi, tegas Ida, selama Corona masih berdampak, kepala desa diminta untuk memprioritaskan ketersediaan lumbung pangan nasional .
Ida memberi contoh, sejak adanya pendemi Corona, banyak mesjid dan musholla yang untuk sementara tidak dipakai.
” Jadi untuk sementara, mesjid atau musholla tersebut bisa dipakai untuk lumbung pangan desa,” ujarnya.
Lumbung pangan ini, bisa dipakai untuk menyimpan pangan dan kebutuhan lainnya, baik berupa bantuan dari masyarakat, swasta, pemerintah daerah, maupun dari pihak desa sendiri.
Terkait dengan pendemi Corona, lanjut Ida, Dana Desa bisa diprioritaskan untuk kegiatan yang berkaitan dengan penanganan kasus Corona .
“Kepala desa gak usah takut menggunakan Dana Desa untuk penanganan Corona, karena payung hukumnya sudah jelas, Surat Edaran Presiden yang ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Bupati,” tegas Ida.
Sementara itu, kepala desa yang akan melakukan kegiatan fisik Pembangunan melalui padat karya, harus tetap berpedoman pada panduan penanganan virus Corona. Padat karya, tegas Ida, menjadi salah satu upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Jadi mereka yang terlibat di dalamnya harus benar-benar warga desa setempat. ( agus suzana)