MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Kendati pelaksanaan haji tahun ini masih abu-abu di Arab Saudi, namun proses di Indonesia masih terus berjalan. Sebanyak 70 persen calon jemaah asal Indonesia dilaporkan telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1441H/2020M.
Menurut laporan Kementerian Agama RI, Minggu (12/4), lebih dari 70 persen calon jemaah reguler dan khusus telah melakukan pelunasan pada 9 April lalu. Kuota haji tahun ini sendiri 221.000 jemaah, terdiri dari 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah haji khusus, 1 persennya atau 2.040 orang dikhususkan untuk lansia.
“Sampai 9 April 2020, sebanyak 142.883 jemaah atau 70,27% sudah melunasi Bipih Reguler. Dari jumlah itu, ada 580 lansia yang sudah melakukan pelunasan,” ujar Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis.
Muhajirin merinci, 122.967 jemaah melunasi melalui teller dengan datang ke kantor Bank Penerima Setoran (BPS) Bipih. Sedang 19.916 jemaah melunasi secara non-teller dengan memanfaatkan internet banking dan ATM.
“Pelunasan tahap satu berlangsung hingga 30 April. Jika masih ada sisa kuota, dibuka tahap kedua, 12-20 Mei 2020,” kata Muhajirin.
Sementara untuk Bipih haji khusus, ada 12.539 jemaah atau 76,90% yang melakukan pelunasan. Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim mengatakan pihaknya juga membuka pelunasan jemaah haji khusus dengan status cadangan.
“Sampai hari ini tercatat ada 2.016 jemaah yang sudah melunasi dengan status cadangan,” kata Arfi.
Pelunasan biaya haji adalah bukti bahwa proses pelaksanaan haji di tanah air masih terus berjalan walau belum ada kepastian dari Arab Saudi. Hingga saat ini pemerintah Saudi masih menutup negaranya dan Masjidil Haram untuk mencegah penularan virus corona.
Pemerintah Saudi juga telah mengimbau negara-negara untuk tidak dulu menyelesaikan kontrak akomodasi haji di Tanah Suci. Pasalnya, Saudi sendiri tidak bisa memastikan apakah pelaksanaan haji tahun ini diadakan atau tidak.
Kemenag RI sendiri telah menyiapkan skenario jika haji batal terselenggara tahun ini. Salah satunya yang telah disampaikan Menteri Agama RI Fachrul Razi adalah pengembalian dana haji kepada calon jemaah.
“Jika ternyata haji tahun ini dibatalkan, dana yang disetorkan saat pelunasan, dapat dikembalikan lagi ke jemaah,” ujar Fachrul bulan lalu. (K/d)
