MIMBAR-RAKYAT.COM (Bekasi)- Tersedotnya anggaran yang cukup besar sebagai dampak pandemi Covid-19, membuat Pemerintahan Kabupaten Bekasi harus merelokasi atau menata ulang kegiatan dan bahkan membatalkan berbagai kegiatan uang sebelumnya sudah dianggarkan.

Dari relokasi tersebut, setidaknya jumlah kegiatan yang ditutup atau dibatalkan nilainya sudah mencapai angka Rp 252 Milyar.

Demikian Kepala Bappeda Kabupaten Bekasi Slamet Supriadi, SH, M.Si kepada bekasikab.go.id, Jumat (24/04) di kantornya.

Refocusing atau closing anggaran dari semua SKPD di Pemkab Bekasi , ujar Slamet, untuk menjaga kemungkinan menurunnya pemasukan APBD menyusul dampak pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir sebulan ini.

Banyaknya sektor usaha dan industri yang tutup sebagai dampak pandemi Covid-19, lanjut Slamet, berpengaruh terhadap anjloknya pendapatan daerah , khususnya dari sektor pajak dan retribusi.

Disisi lain, ujarnya, sebagian anggaran yang sudah ditetapkan melalui APBD juga dialihkan untuk penanggulangan Covid-19.

“Jadi yang kita jaga adalah jangan sampai belanja APBD lebih besar dari pemasukannya. Makanya sudah cukup banyak SKPD yang meng-‘ close’ anggaran , antaranya untuk kegiatan yang semula dijadualkan sampai Juni tahun ini.

Sementara itu Kepala Bidang Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ( DPMD) Kabupaten Bekasi, Hj. Mien Aminah, kepada bekasijab.go.id mengatakan, pihaknya juga sudah melapor ke Bappeda terkait kegiatan bidangnya yang akan diclose.

‘ Ya kita sudah lapor ke Bappeda atas close kegiatan di bidang kelembagaan dan partisipasi masyarakat,” ujar Mien Aminah.

Kegiatan yang diclose tersebut, ujar Aminah, adalah yang sedianya akan dijadualkan hingga Juni mendatang. ( agus suzana)

[