Thursday, December 12, 2024
Home > Ekonomi > Menteri Susi Ingin Nelayan Lokal Diberdayakan

Menteri Susi Ingin Nelayan Lokal Diberdayakan

MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menginginkan pengusaha perikanan dapat memberdayakan nelayan lokal sehingga tidak lagi bergantung kepada awak kapal asing yang dinilai kerap lebih ahli.

“Pengusaha maunya awak kapal asing yang sudah jadi, mengapa tidak berdayakan nelayan yang sudah ada,” kata Susi Pudjiastuti dalam rapat kerja Menteri Kelautan dan Perikanan dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin.

Untuk itu, ujar Susi, pihaknya juga bakal bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja agar ABK asal Indonesia lebih dihargai.

Selama ini, lanjutnya, bila ingin gaji besar, ABK asal Indonesia kerap bekerja di kapal luar negeri seperti Korea dan melaut di laut seperti Bering. “Bila terjatuh dari kapal sudah pasti mati karena suhunya yang dingin,” ucapnya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyiapkan pekerjaan alternatif bagi anak buah kapal (ABK) eks-kapal asing yang berpotensi kehilangan pekerjaannya karena kebijakan moratorium perizinan.

“Guna mengantisipasi Permen KP tentang moratorium izin kapal penangkap ikan, BPSDM KP menyiapkan berbagai jenis pelatihan mata pencaharian alternatif bagi para mantan Anak Buah Kapal (ABK) eks kapal asing tersebut. Pelatihan mata pencaharian alternatif,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) KKP Suseno Sukoyono.

Menurut dia, model pelatihan seperti itu telah diterapkan guna memberikan mata pencaharian alternatif bagi nelayan pada saat nelayan mengalami paceklik ikan dikarenakan musim angin dan gelombang tinggi, sehingga mereka tidak bisa melaut untuk menangkap ikan.

Adapun jenis pelatihannya antara lain pembuatan kerajinan dari kulit kerang, pembuatan garam skala rumah tangga, pembenihan ikan air tawar, budidaya ikan lele dalam kolam terpal, budidaya ikan hias, budidaya rumput laut, budidaya cacing tanah, pembuatan pakan ikan, pembuatan makanan olahan ikan, pembuatan olahan rumput laut, perawatan dan perbaikan mesin kapal.

Di samping pelatihan teknis perikanan, BPSDM juga menyelenggarakan pelatihan profisiensi kepelautan meliputi pelatihan sejumlah sertifikasi Ahli Teknika Kapal Penangkap Ikan (Atkapin), Ahli Nautika Kapal Penangkap Ikan (Ankapin), dan Basic Safety Training (BST) sesuai dengan standar International Maritime Organization (IMO).

“Para pelaut perikanan Indonesia tidak semuanya bekerja di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri,” katanya.  (AL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru