Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Peran media sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan calon wisatawan terhadap ‘the new’ pariwisata dan ekonomi kreatif Bali melalui berita yang dapat dipercaya.
“Peran media amat penting dalam menyampaikan informasi kepada publik bahwa Bali sebagai representasi pariwisata Indonesia telah siap menyambut kembali kunjungan wisatawan dengan penerapan protokol kesehatan secara disiplin,” kata staf ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf / Baparekraf), Hengky Manurung di Bali, Kamis.
Dalam acara Forum Komunikasi antar-Media Bali Bangkit ia menjelaskan, Kemenparekraf tidak hanya berkoordinasi dengan Kementerian / Lembaga namun juga berkolaborasi dan bersinergi dalam percepatan penanganan Covid-19.
“Salah satunya dengan media massa yang berperan penting dalam penyampaian informasi dan edukasi masyarakat dan calon wisatawan yang akan berkunjung ke Bali. Harus dikabarkan bersama-sama bahwa Bali siap menerapkan protokol kesehatan,” kata Hengky seperti dilansir dari siberindo.co .
Dalam forum bertajuk “Mengawal Bangkitnya pariwisata Bali Berdasarkan Protokol Kesehatan Dalam Pemulihan Ekonomi Bali” hadir sebagai narasumber Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto, Ketua Forum Komunikasi antara Media Bali Bangkit I Nyoman Wirata, Kepala Dinas Pariwisata Provinisi Bali I Putu Astawa, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana Prof I Gde Pitana, serta media nasional dan lokal Bali.
Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto yang juga juru bicara BIN mengatakan, pihaknya mengeluarkan rekomendasi untuk Bali Bangkit, yang pertama
“Pemprov Bali dan semua stakeholder terkait diharapkan merangkul elemen lainnya baik insan media maupun warganet untuk ikut mempromosikan pariwisata Bali yang aman berdasarkan protokol kesehatan guna menumbuhkan keyakinan publik, hindari berita hoaks, juga sangat penting melakukan kroscek. Lalu menata dan mengintensifkan pengawasan penerapan protokol kesehatan dengan didukung law enforcement,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinisi Bali I Putu Astawa menambahkan, Pemprov Bali telah membuka pariwisata secara bertahap. Yang pertama untuk wisatawan lokal Bali pada Juli 2020, kemudian untuk wisatawan nusantara pada 31 Agustus 2020, setelahnya pembukaan untuk wisatawan mancanegara jika kondisi telah memungkinkan.
“Setelah dibuka akhir Agustus, wisnus yang datang ke Bali rata-rata diangka 2.500 sampai 5.000 wisatawan perhari dimana sebelumnya hanya 900. Sedangkan sebelum Covid-19 rata-rata sebanyak 16 ribu wisatawan perhari yang datang,” kata Putu Astawa. (arl)