Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Ketua DPRD tak sempat temui pengunjuk rasa karena lagi ikut Lemhanas

Ketua DPRD tak sempat temui pengunjuk rasa karena lagi ikut Lemhanas

Ket. foto - Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy, ditemui media di rumahnya Sabtu. (dien)

Mimbar-Rakyat.com  (Kuningan) – Masyarakat mempertanyakan keberadaan Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy, yang “menghilang” ketika dikunjungi pendemo setelah pernyataan kontroversial tentang diksi “limbah” pesantren.

Di antara aksi yang datang ke Gedung DPRD, Jumat, termasuk dari Aliansi Cipayung plus mahasiswa Kunigan, yang mereka kecewa ketika orang yang ingin mereka temui tidak kunjung keluar dari dalam gedung.

Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy, saat ditemui di rumahnya, Sabtu, dalam keadaan sehat dan mengaku sedang fokus mengikuti pendidikan Lemhanas secara virtual.

“Alhamdulillah saya baik- baik saja. Saya mengikuti dinamika di DPRD tapi saya tidak bisa mengikuti kegiata di Gedung Dewan, karena saya sedang ada kegiatan Lemhanas dari pagi sampai sore. Tapi memang kegiatan Lemhanas tidak bisa saya tinggalkan,” jelasnya.

Meski demikian, sambung Zul, ia mengikuti secara seksama yang terjadi di Gedung Dewan melalui Youtube.

“Itu sebagai dinamika karena ada dua hal yang dipinta,yaitu tentang omnibuslaw dan apa yang terjadi pada diri saya,” ungkap Nuzul.

Menurutnya semua yang terjadi adalah hal yang normal, karena semua elemen masyarakat dilindungi oleh undang – undang dalam hal menyatakan pendapat dan itu adalah hak setiap orang.

“Tentang saya yang dilaporkan ke Badan Kehormatan?  Saya tidak pernah mengintervensi tugas dan pokok badan kehormatan, hanya saya minta kepada BK melaksanakan konstituensi institusi sesuai dengan tata tertib dan tata cara beracara,” papar Zul.

Kegiatan pendidikan di Lemhanas, masih tetap diikutinya hingga 9 Desember 2020. Walaupun pendidikan yang diikutinya secara virtual, ia menyebut, terkadang mendapat undangan mendadak untuk hadir langsung ke Jakarta.

Gelombang massa aksi menuntut penurunan Nuzul Rachdy dari jabatan Ketua DPRD Kuningan terjadi bebetapa kali dari kelompok massa berbeda.

Mereka meminta BK DPRD untuk tegas memberi sanksi pada Nuzul Rachdy, akibat ucapannya yang dinilai telah merendahkan lembaga Pondok Pesantren Husnul Khotimah.

Pihak BK DPRD Kuningan sendiri, melalui Ketuanya, Toto Taufikurohman Kosim, mengaku sedang menempuh tahapan-tahapan proses menanggapi aduan masyarakat kepada pihaknya.

Menghadapi aksi mahasiswa, Ketua BK DPRD Kuningan, berjanji siap dengan tegas memberikan sanksi pada Nuzul Rachdy secara maksimal. (dien/arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru