Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – KUA Fest 2020 yang digelar di Jakarta dengan menerapkan protokol kesehatan, merupakan sarana komunikasi publik yang efektif dalam menyampaikan pesan layanan Kementerian Agama.
Menteri Agama Fachrul Razi mengapresiasi lomba video layanan KUA bertajuk KUA Fest 2020 yang digelar Ditjen Bimas Islam.
Namun Menag mengingatkan agar wajah KUA yang semakin baik dan menarik ini tidak hanya berhenti sampai di tingkat lomba video saja, tapi setidaknya ada tiga tantangan besar KUA ke depan yang harus diperbaiki.
“Pertama, KUA harus menampilkan layanan publik yang ramah, cepat dan mudah. Ramah dalam arti respon terhadap perubahan teknologi, respon terhadap tuntutan masyarakat,” tegas Menag saat memberikan sambutan pada pengumuman pemenang KUA Fest 2020 di Jakarta, Selasa, seperti dilansir kemenag.co.id.
Tatangana kedua, lanjut Menag, adalah memperbaiki manajerial organisasi. Menag menegaskan, KUA harus menyusun strategi agar semua potensi sumber daya dikelola secara baik dan menghadirkan kualitas layanan yang prima.
“Tantangan ketiga, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran,” tutur Menag.
“Penguatan kapasitas pengelolaan anggaran dan pelaporan harus ditingkatkan karena akan menjadi unsur penting bagi KUA untuk terus eksis dan melayani masyarakat,” sambungnya.
Menag berharap, berbagai tantangan tersebut menjadi pelecut ASN Kementerian Agama, khususnya jajaran KUA, untuk terus berbenah. Tujuannya, mewujudkan layanan KUA yang lebih baik dan disegani.
“Kita tidak boleh berhenti berinovasi, karena sesungguhnya inovasi adalah nilai yang akan menjadikan KUA lebih dicintai dan dekat dengan masyarakat,” katanya.
Hadir dalam kesempatan itu Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin serta Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Muharram Marzuki. Lomba video itu juga melibatkan berbagai pihak. Mulai dari unsur Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), sutradara film, sinematografer serta para pakar di bidang kebijakan Kebimasislaman.
Lomba Video KUA Fest diikuti 857 peserta, terbagi dalam tiga kategori. Yaitu, 402 video untuk kategori KUA, 339 video untuk kategori masyarakat umum, dan 116 video kategori jurnalis. (arl)