Mimbar-Rakyat.com (Bogor) – Emak Oyong alias Bastiah (65) warga Kampung Pasir Angin RT 02/02 Desa Warga Jaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, hanya bisa pasrah tinggal di gubuk reot, karena rumahnya disapu angin kencang.
Sejak rumahnya roboh dihantam angin puting beliung pada Rabu malam (28/10/20) sekitar pukul 23.56 WIB, janda dua anak itu terpaksa tinggal di rumah yang hanya beralaskan tanah dan beratap terpal bekas.
“Saya memilih tinggal di rumah beratap terpal dan berlantai tanah karena tidak ada lagi pilihan. Rumah yang dulu ditempati roboh kena angin kencang,” ujar Emak Oyong kepada wartawan.
Ia mengaku, ketika hujan turun saat itu semua perabotan rumah miliknya kebanjiran. Untuk itu, ia bersama anaknya berinisiatif membuat bale di rumahnya yang berukuran dua meter.
Menurutnya, membuat balai dari kayu bekas, bertujuan agar tidur tidak kedinginan. Sebab, rumahnya hanya berlantaikan tanah. Untuk makan sehari-hari saja, ia mesti kerja serabutan di kebun. Terkadang, ada tentangga yang memberikan makanan.
“Saya berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dapat membangun kembali rumah saya yang roboh ini. Sebab, ketika hujan turun, kami tidak bisa tidur karena kebocoran,” harapnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Warga Jaya, Kecamatan Cigudeg, Neneng Sutinah, menjelaskan, di wilayahnya terdapat dua rumah yang rusak parah dan nyaris roboh akibat diterjang angin kencang.
“Ada dua rumah rusak cukup parah di bagian atap sampai genteng dan kayunya berterbangan, dan dinding rumahnya pun nyaris ambruk. Ada satu rumah yang terdampak, hanya rusak ringan saja, dan itu sudah dilaporkan oleh Pemerintah desa ke dinas terkait dan pemerintah kecamatan setempat,” katanya.
Neneng juga mengungkapkan, akibat angin kencang itu, menyebabkan kerugian material sekitar Rp70 juta.
“Tapi alhamdulilah, musibah tersebut tidak ada korban jiwa,” ucapnya.
Ia berharap, Pemkab Bogor melalui BPBD segera memberikan bantuan bagi warga korban yang terkena bencana ini, agar rumahnya dapat segera diperbaiki kembali.
Sementara korban mengungsi di lahan dan bangunan seadanya hanya beralaskan lantai papan dan terpal atapnya.
“Saya berharap pemerintah daerah Kabupaten Bogor khususnya dapat segera memberikan bantuan bagi warga yang terkena bencana akibat hujan deras dan angin kencang itu,” katanya. (sahrul/arl)