Saya lebih suka menyebutnya sebagai Feodalisme Religius daripada budak spiritualis
Saya punya teman.Namanya Habib Chirzin.
Sebagai seorang jebolan pesantren, ia lebih dari mumpuni wawasannya. Baik tentang situasi internasional, sampai buku kuning. Ia habib beneran, bukan abal abal. Terbukti akte kelahirannya pun menyatakan begitu.Jadi bukan termasuk “habib” yang dimaksud Buya Syafii Maarif.
Yang didewa-dewakan pengikutnya.
Apalagi ia tidak pernah mengklaim dirinya sebagai keturunan Nabi.
Buya, yang mantan ketua umum Muhamadiyah menjulukinya sebagai Perbudakan Spiritual-
iNews Sabtu 21 November 2020 19:00 WIB
Perihal habib yang memiliki banyak pengikut, ulama 85 tahun itu mengingatkan agar tak berlebih-lebihan. Sebab, terlalu mengagung-agungkan sang habib, kata Buya Syafii, tak ubahnya suatu perbudakan spiritual yang tentu disebabkan oleh fanatisme berlebihan.
Bagi saya mendewa-dewakan mereka yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual. Bung Karno puluhan tahun yang lalu sudah mengeritik keras fenomena yang tidak sehat ini. ” ujar Buya Syafií itu dalam akun twitternya @SerambiBuya pada Sabtu (21/11/2020).
Sebutan habib adalah salah kaprah. Erat kaitannya dengan tokoh pemuka agama. Misalnya, Habib Rizieq Shihab yang baru kembali ke tanah air disambut meriah oleh massa pengikutnya.
Bagaimana awal mula dan pemaknaan sebutan habib di Nusantara?
Budayawan sekaligus Ulama Emha Ainun Najib atau Cak Nun mengatakan penyebutan Habib Rizieq Shihab dinilai salah kaprah, tidak tepat. Seharusnya, Rizieq, (kalau benar keturunan nabi) dipanggil dengan panggilan Syarief. Syarief Rizieq,” ujarnya dalam ceramah daring yang diunggah dalam akun IslamTv19 pada Kamis (12/11).
Istilah “habib”, merupakan panggilan dari seorang cucu kepada kakeknya. “Habib, itu maksudnya Mbah, panggilan Kakek untuk Jawa.Mbah Kung, lebih hormatnya.
Dulu, Habib Kwitang di Jakarta sama cucunya dipanggil Habib.Lalu tetangga juga ikutan manggil habib. Akhirnya sekarang kalau ada orang Arab dipanggil Habib,” jelas Cak Nun.
Panggilan Syarif untuk mereka yang keturunan Sayyidina Husein. Sedangkan keturunan Sayyidina Hasan disebut dengan Sayyid. Contohnya, Pendiri Pondok Pesantren Sidogiri, Sayyid Sulaiman.
Berarti beliau keturunan Sayyidina Hasan.
Kalau habib itu enggak ada hubungannya dengan dzuriat atau darah Nabi Muhammad.
Cak Nun berkisah, istilah habib di Indonesia berbeda dengan negara di Timur Tengah.
Panggilan habib di Timur Tengah biasanya disematkan ke orang-orang yang jauh jauh datang ke Mekah atau Madinah, untuk menyampaikan rasa cinta ke nabi.
“Orang-orang Yaman atau negara-negara pinggiran yang datang ke Mekah dan Madinah untuk mencari Rasulullah, karena sangat mencintai Rasulullah; mereka disebut ‘habib’ karena mereka cinta kepada Rasulullah,” ucapnya.
Kini sebutan itu disini menjadi simbol agama lengkap dengan pengagungan dan pemujaannya.
Saya lebih suka menyebut sebagai sikap feodal yang dilapis dengan fanatisme keagamaan. Atau sebut saja (biar keren) Feodalisme Religius
Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah)
“Dalam masyarakat tradisional, kultus mitos masih kuat. Tapi di masyarakat yang egaliter, hal-hal seperti itu sudah dianggap tidak pantas lagi dikembangkan,” demikian dalam keterangan pers secara daring, Senin (23/11).
“Simbolisasi yang bertentangan dengan nilai-nilai agama tidak dibenarkan oleh Islam.”kata Haedar.
M Syukur Wahyunudin (Ketua FPI Solo) membantah.
” FPI tidak sampai ke situ kok. Sehormat-hormatnya, secinta-cintanya kita kepada Habib Riziq kan tidak sampai mengkultuskan,” kata Ketua FPI Solo, M Syukur Wahyunudin, kepada detikcom, Senin (23/11).
Tapi fakta penjemputan yang melumpuhkan bandara internasional Soeta, ribuan baleho seantero kota, membantah itu.
Saya jadi ingat sajak yang saya tulis tiga tahun lalu. Begini bunyinya
Sajak Habib Sangit
Luapan hijau aroma qurani
Sumber segala mata,tatapan segala sasaran.
Tempias sudah dalam abab non adabi
Kibaran surbanmu menguarkan api diladang rahmani
Ilalang kering dilanda tsunami
Burung ababil kesasar ke negeri Arabi
Asapnya membias membaur dalam rambu sirotholmustaqim
Berbau sangit berbungkus ayat dari langit
Oo oo malam dikala kelam
Tunjukkan auratmu kepada musafir yang pulang kepagian
Sehingga jelas siapa pewaris nabi dan siapa habib sangit.
Bekasi 9 Syawal 1348