Saturday, December 21, 2024
Home > Berita > Hattrick, Sumbar kembali raih penghargaan sebagai Provinsi Sangat Inovatif

Hattrick, Sumbar kembali raih penghargaan sebagai Provinsi Sangat Inovatif

Foto sumbarprov.go.id

Minbar-Rakyat.com (Padang) – Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) kembali meraih penghargaa sebagai Provinsi Sangat Inovatif yang diselenggarakan Balitbang Kemendagri. Dibawah kepemimpinan Gubernur Irwan Prayitno, Pemerintah Provinsi Sumbar mencetak hattrick, tiga kali meraih penghargaan serupa selama tiga tahun terakhir.

Jelang akhir masa jabatannya, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno seakan tanpa henti menorehkan prestasi berskala nasional, khususnya guna meningkatkan daya saing daerah. Demikian dikutip dari sumbarprov.go.id.

Penganugerahan Innovative Government Award (IGA) tahun 2020 ini yang diselenggarakan Balitbang Kemendagri itu, Pemprov Sumbar meraih urutan pertama kategori provinsi sangat inovatif.

Mewakili Gubernur, penghargaan diterima langsung oleh Kepala Balitbang Provinsi Sumatera Barat, di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (18/12) lalu.

Ditemui di ruang kerjanya, Jumat lalu, Irwan Prayitno menyampaikan bahwa sebanyak tujuh hasil inovasi terbaik yang telah dijalankan jajaran Pemprov Sumbar pada tahun 2020 bertujuan untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan dengan meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemberdayaan peran serta masyarakat.

“Ini penting guna meningkatkan daya saing daerah yang akan berimplikasi kepada peningkatan daya saing secara nasional. Inovasi erat kaitannya dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta efisiensi kerja-kerja pemerintahan,” kata Irwan.

Menurut dia, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dibawah naungan Pemprov Sumbar diwajibkan melahirkan inovasi, minimal sepuluh setiap tahunnya.

“Sejumlah inovasi yang telah diterapkan di Sumbar dari berbagai OPD akan terus berlanjut guna mendapatkan pemerataan pelayanan dan kualitas pelayanan publik,” ungkapnya.

Tujuh inovasi Pemprov Sumbar tahun 2020 diantara adalah ADO (Apoteker Selalu Ado) yang diinisiator oleh RSUD M. Natsir untuk memfasilitasi apoteker melayani pasien dengan maksimal melalui media sosial.

“Ini memudahkan pasien untuk memperoleh segala informasi obat yang benar secara langsung dari apoteker dimana saja dan kapan saja,” jelas Gubernur Irwan.

Selanjutnya, tutur Gubernur terdapat inovasi Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) yang diinisiator dari Dinas Kehutanan Sumbar, dimana masyarakat setempat atau sekitar hutan diposisikan sebagai aktor utama dalam pengelolaan hutan, sehingga memiliki peran strategis dalam memastikan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Jadi dengan adanya PHBM pemerintah terbantu dalam pelestarian hutan. Dengan dijaga langsung oleh masyarakat setempat, masyarakatpun bisa memanfaatkan hutan dengan menanam pohon durian, jengkol dan lainnya untuk meningkatkan perekonomiannya, tanpa merusak hutan.”

Inovasi lainnya yang ditujukan bagi aparatur pemerintahan berupa Absensi Online diinisiator oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumbar. Sebagai aplikasi kehadiran yang dapat digunakan oleh ASN dan Non ASN di lingkungan Pemprov Sumbar dengan menggunakan handphone masing-masing. Sistem ini dirancang dengan menggunakan teknologi geotagging dan foto selfie.

“Dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, sangat berguna sekali untuk mengantisipasi penularan melalui sidik jari,” tuturnya.

Inovasi lainnya adalah TUAN O (Toko Untuk Jualan Online) di inisiator Dinas Koperasi dan UMKM untuk memfasilitasi pelaku UMKM untuk memasarkan produknya dengan memanfaatkan marketpalce atau pasar online.

Lainnya adalah Samsat Malming, diinisiasi oleh Badan Keuangan Daerah Sumbar sebagai peluasan layanan pembayaran PKB dengan penambahan payment point melalui penambahan waktu layanan di malam hari yaitu Malam Minggu.

InLOVEST yang diinisiasi Dinas Penanaman Modal dan PTSP untuk mempermudah investor untuk mengetahui keberadaan lokasi peluang investasi di Sumbar menggunakan teknologi pada perangkat bergerak, dikembangkan menggunakan android yang berintegrasi dengan Google Map.

Ada juga Gelar Pangan Murah (GPM) keliling yang diinisiasi Dinas Pangan, digunakan untuk menjual komoditas bahan pangan secara langsung ke lingkungan pemukiman masyarakat, operasi pasar dan bazar pada event-event tertentu dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasar.***(edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru