Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Menjelang Natal dan Tahun Baru, unsur gabungan TNI, Polri, Tim Kesehatan, BPBD, Satpol PP dan Pemerintah Kabupaten Kuningan mengadakan Apel gabungan sebagai persiapan Oprasi Lilin Lodaya 2020.
“Seperti biasa ada tradisi perayaan Natal dan Tahun Baru, namun sehubungan dengan adanya pandemik Covid-19, maka akan dilaksanakan dengan menerapkan keterbatasan melalui Operasi Lilin Lodaya 2020,” ujar Bupati Kuningan H Acep Purnama di Halaman Mapolres Kuningan, Senin.
Acep melarang untuk merayakan tahun baru secara berlebihan, menyalakan kembang api, petasan, dan pertunjukan berlebihan, seperti live music ataupun pertunjukan secara langsung lainnya, demikian juga pembatasan di daerah kunjungan wisata, khususnya kunjungan wisata malam.
“Karena sekarang masih ada peningkatan kasus Covid-19, dengan begitu aktivitas di masyarakat Kabupaten Kuningan harus berjalan baik, terarah dan terkendali dengan penerapan protokol kesehatan. Jadi sebaiknya perayaan Natal dan Tahun Baru diadakan secara sederhana saja,” pesannya.
Sementara itu, Kapolres AKBP Lukman Syafri Dandel Malik mengatakan apel tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kesiapan Operasi Lilin 2020 dalam rangka perayaan Natal dan Tahun baru 2020/2021 yang akan dilaksanakan selama 15 hari, yang dimulai pada 21 Desember 2020 sampai 4 Januari 2021.
“Perayaan Natal dan Tahun Baru dirayakan secara universal yang akan meningkatkan aktifitas pada pusat keramaian. Peningkatan kegiatan sangat berpotensi menimbulkan gangguan. Dengan mengedepankan kegiatan prefentif secara humanis dan penegakan hukum secara tegas dan profesional, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga masyarakat tetap bisa merayakan natal dan tahun baru secara aman” kata Kapolres Kuningan AKBP Lukman Syafri Dandel Malik
Dalam pelaksanaan natal dan tahun baru polri sudah mempersiapkan 8.300 personil polri 15.000 personil TNI dan 50.000 personil instansi terkait lainnya.
Personil-personil tersebut akan ditempatkan pada 1.607 pos pengamanan untuk pelaksanaan terkait gangguan serta penegakan disiplin protokol kesehatan, 675 pos untuk di tempatkan di pusat keramaian.
Berdasarkan pengalaman dan prediksi ada beberapa ancaman terorisme dan radikal lisme, ancaman sabotase, penyalah gunaan narkoba, pesta miras, tawuran antar kampung, kemacetan lalu lintas dan bencana alam.
Ia juga berharap untuk seluruh jajaran yang bertugas dalam operasi lilin bisa antisipasi dan bertindak yang tepat dalam menangani gangguan yang ada. (dien/arl)