Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Indonesia intensifkan pencarian kotak hitam pesawat Sriwijaya yang jatuh

Indonesia intensifkan pencarian kotak hitam pesawat Sriwijaya yang jatuh

Sebanyak 2.500 personel penyelamat telah mencari Sriwijaya Air yang jatuh sejak Minggu dan telah menemukan bagian-bagian dari pesawat itu, dan bagian jenazah penumpang, di dalam laut.(Foto AFP/Arab News)

Roda pendaratan, roda, dan mesin jet di antara bagian-bagian yang ditemukan, sementara tim penyelamat lainnya membawa belasan kantong jenazah ke rumah sakit polisi di Jakarta Timur.

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Pencarian kotak hitam pesawat jet Sriwijaya Air yang jatuh diintensifkan pada Senin (11/1) untuk meningkatkan penyelidikan atas penyebab jatuhnya pesawat yang membawa 62 orang itu menukik dengan kecepatan tinggi ke Laut Jawa.

Jet Boeing 737-500 menghilang beberapa menit setelah lepas landas dari Jakarta, ibu kota Indonesia, saat hujan lebat pada hari Sabtu lalu, dan pencarian sejauh ini telah menemukan bagian-bagian pesawat dan sisa-sisa manusia tetapi tidak ada tanda-tanda selamat.

Pihak berwenang mengatakan sinyal dari kotak yang berisi perekam suara kokpit dan data penerbangan terdeteksi antara pulau Lancang dan Laki di rantai Pulau Seribu di utara pantai Jakarta. Para pejabat mengatakan mereka telah menandai lokasi di mana suara itu dipancarkan dari kotak hitam, yang terlepas dari ekor pesawat ketika jatuh ke laut.

Perekam suara kokpit menyimpan percakapan antara pilot, dan perekam data melacak informasi elektronik seperti kecepatan udara, ketinggian, dan percepatan vertikal. Saat ditemukan, mereka akan diangkut ke pelabuhan dan diserahkan ke Komite Keselamatan Transportasi Nasional yang mengawasi investigasi kecelakaan.

Lebih dari 20 helikopter, 100 kapal dan kapal angkatan laut, dan 2.500 personel penyelamat telah mencari sejak Minggu dan telah menemukan bagian-bagian dari pesawat itu di dalam air pada kedalaman 23 meter (75 kaki), memimpin tim penyelamat untuk terus mencari daerah tersebut.

Rekaman televisi menunjukkan roda pendaratan, roda, dan mesin jet di antara bagian-bagian yang ditemukan, sementara tim penyelamat lainnya membawa belasan kantong jenazah ke rumah sakit polisi di Jakarta Timur untuk proses identifikasi. Demikian dikutip dari Arab News.

Kepala Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional Bagus Puruhito mengatakan penyelam yang menggunakan peralatan “ping locator” berteknologi tinggi sedang mencari target yang teridentifikasi di bawah lumpur dasar laut 20 meter (65 kaki).

Ketua Panitia Angkutan Soerjanto Tjahjono mengatakan, kotak hitam bisa memberikan informasi berharga bagi penyidik. Setelah perangkat ditemukan dan dibawa ke fasilitas penyidik, dibutuhkan waktu tiga hingga lima hari untuk mengeringkan dan membersihkan perangkat dan mengunduh datanya, kata Tjahjono.

Dia mengatakan perlu lebih banyak waktu untuk menganalisisnya, “tergantung pada kompleksitas masalah.”

Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia, dengan lebih dari 260 juta orang, kerap dilanda kecelakaan transportasi di darat, laut dan udara karena kepadatan kapal feri yang berlebihan, infrastruktur yang sudah tua, dan standar keselamatan yang tidak ditegakkan dengan baik.

Pada Oktober 2018, sebuah jet Boeing 737 MAX 8 yang dioperasikan oleh Lion Air jatuh ke Laut Jawa hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Jakarta, menewaskan 189 orang di dalamnya.

Pesawat yang terlibat dalam bencana hari Sabtu tidak memiliki sistem kontrol penerbangan otomatis yang berperan dalam kecelakaan Lion Air dan kecelakaan lain dari jet 737 MAX 8 di Ethiopia lima bulan kemudian, yang menyebabkan MAX 8 dilarang terbang selama 20 bulan. (edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru