Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Masyarakat Kelurahan Awirarangan, Kabupaten Kuningan, mengkhawatirkan bencana banjir akan menimpa mereka, seperti dikatakan Nana Juana bahwa di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citamba apabila hujan dengan intensitas tinggi, maka DAS Citamba meluap.
“Beberapa kali saya ikutan reses, saya mengikutinya tapi aspirasi kammi untuk normalisasi sungai di Awirarangan belum juga terealisasikan. Ini sangat mengkhawatirkan, karena dalam waktu 10 tahun ke depan, kelurahan Awirarangab bisa terendam,” jelasnya, saat Reses II Tahun Sidang 2020-2021 anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Fraksi Gerindra Hj Tina Wiryawati, Senin (1/3/2021).
Menurutnya selama ini DAS Citamba dipenuhi dengan banyaknya batu koral, bila hujan datang dalam waktu sebentar saja, maka air pun menggenang memenuhi bahu jalan.
Menjawab aspirasi warga Kelurahan Awirarang, Aleg DPRD Kuningan Fraksi Gerindra,Toto Tohari, untuk penganggaran DAS apabila Kami punya pokir maka akan kami anggarkan. “Jadi sekarang aspirasi yang sudah diterima Insya Allah, nanti di tahun 2023 akan direalisasikan karena untuk pokir 2021 sudah diajukan tahun lalu, mungkin nanti tahun 2023,”jawab Toto.
Sedangkan, untuk pembangunan mushola dan TPA, sambung Toto, hal itu sudah menjadi pembahasan. “Insya Allah, saya akan memperjuangkan untuk normalisasi melalui pokir, mungkin nanti di tahun 2023,”ujarnya.
Anggota Tina Wiryawati mengatakan, anggaran di provinsi memang lebih besar, namun kami bisa merealisasikan anggaran apabila sudah dianggarkan di musrembang dll.
“Apabila kami tidak dikasih tahu, makanya kami tidak bisa mengawal, jadi untuk ke Provinsi harus ada di Kabupaten dan itu harus ada persetujuan bupati yang mengisi RTPMD atau RTPMDes, apabila tidak ada nanti akan ada di BPK, dan makanya untuk aspirasi tadi harus masukan oleh Anggota DPRD yang ada di Kabupaten,” ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan juga oleh warga lainnya, Miftah Farid, yang meminta agar ada anggaran untuk normalisasi DAS Citamba. “Sebaiknya jangan hanya janji, tapi kami butuh realisasinya, dan saya lihat di DAS Citamba juga bisa dijadi destinasi wisata air,” tambahnya.
Lurah Awirarangan Lamri mengatakan, dahulu orang- orang menilai Awirarangan disebut negara beling, padahal Awirarangan itu kompak, dalam hal gotong royong dan jiwa sosialnya tinggi. “Seiring dengan waktu negara beling itu memang ada tapi dalam hal positif, yaitu bener dan eling (benar dan baik) dan itu prosesnya dilakukan oleh masyarakat kelurahan Awirarangan yang kompak dan bekerja keras,”ungkap Lurah Lamri.
Ia berharap semoga dengan kedatangan anggota DPRD Provinsi Hj Tina Wiryawati dan DPRD Kuningan Toto Tohari, bisa menambah tali silaturahmi. “Soal normalisasi DAS Citamba, sebelum Covid-19, ada anggaran sebesar 12,5 Miliyar, namun karena pandemi Covid-19,hingga saat ini anggaran untuk membuat destinasi wisata sungai tidak ada kabar beritanya,” katanya.
Maka dari itu, nanti akan diajukan kembali melalui musrenbang pada tahun 2023.”Mudah-mudahan setelah diajukan, tidak hilang, nantinya,” harapnya. (dien / arl)