Mimbar-Rakyat.Com ( Cibitung)- Resistensi terjadinya kerusuhan pada pemilihan kepala desa ( Pilkades) di Desa Kertamukti, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, cukup tinggi, khususnya pasca Pilkades. Untuk itu pihak kecamatan memandang perlu mengamankan kotak dan kartu suara hasil pencoblosan Minggu, 4 April kemarin.
Sekretaris Kecamatan Cibitung, Dodi Supriadi, bersama staf kecamatan dan beberapa petugas kepolisian, menutup dan menyegel 27 kotak suara berisi kartu suara yang sudah dicoblos .
” Ada petugas yang menjaga kotak berisi kartu suara hasil pencoblosan ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Dodi.
Selama ini setiap Pilkades di Desa Kertamukti berlangsung, memang terbilang yang paling tinggi tingkat resistensi dan kerawanannya. Demi mengantisipasi terjadinya keributan, puluhan polisi ( yang di dalamnya juga kesatuan Brimob) bersama Satpol PP mengamankan jalannya Pilkades hingga penghitungan suara .
Selain itu, lanjut Sekcam Cibitung, Dodi Supriadi, pengamanan pasca Pilkades juga masih dilakukan demi mencegah dan mengantisipasi kemungkinan timbulnya percikan kerusuhan .
Pilkades di Kertamukti diikuti tiga peserta, masing-masing Sintir Sutrisna ( nomor urut 1), Sunarjo/petahana (nomor urut 2) dan Chrisna Swandito ( nomor urut 3).
Hasil pemungutan suara Minggu 4 April kemarin, Sintir meraih 2.434 suara, Sunarjo 1.838 suara dan Crisna Swandito 5.096 suara Dengan demikian, Crisna Swandito dinyatakan sebagai kepala desa terpilih.
Tingkat partisipasi Pilkades di Kertamukti, ujar Sekcam Dodi, sangat tinggi, yakni 97,29 persen atau dari jumlah DPT : 9.704 orang, jumlah Suara sah : 9.372 dan tidak sah : 69.( Agus Suzana)