Mimbar-rakyat.com (Kuningan)Gamas Kabupaten Kuningan didampingi oleh Direktur LBH Gamas mengunjungi MUI Kuningan di Komplek Masjid Agung
Syiarul Islam, pada (28/4/2021) Jum’at.
Dalam kunjungannya GAMAS membahas agenda –agenda yang akan dilakukan
dalam program GAMAS tahun 2021. Dan mengenalkan Ketua Gamas baru yakni KH Ending Sadili yang merupakan orang lama yang dahulu menduduki sebagai
bendahara GAMAS.
Selain sebagai bendahara di GAMAS belau juga merupakan keluarga besar Pondok Pesantren darul Huda desa Purwasari – Garawangi dimana dari pesantren Darul Huda ini lahir ketua GAMAS yang
pertama yaitu KH.Udi Samanhudi.
“Program yang rutin dilaksanakan oleh
GAMAS diawal bulan Ramadan yaitu pemasangan pampflet dan sepanduk yang berisikan seruan untuk melasanakan ibadah puasa sebulan penuh,”Ketua Gamas KH Ending Sadili.
Selain agenda diatas juga dibahas tentang kegiatan pemantauan penyakit masyarakat(Pekat) seperti judi togel, miras, narkotika dan prostitusi terselubung yang diduga marak di rumah kos, kafe,
penginapan dan hotel.
Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten
Kuningan KH Dodo Syarif Hidayatullah merasa bangga dan berbesar hati kepada Ormas GAMAS yang masih eksis sebagai garda terdepan dalam mengawal dan memperjuangkan “Amar ma’ruf
Nahyil Munkar”.
“Karena dahulu Saya juga ikut menandatangani deklarasi pendirian Ormas GAMAS bersama para Kyai sepuh lainya seperti KH Udi Samanhudi, KH Harun Ar-Rosyid, KH Kholil Anwar,KH Dodo
Murtadho,KH Abdul Aziz dan KH Afandi yang merupakan pendiri dan pengasuh Ponpes Al Ikhlas Ciawigebang,”jelasnya.
Selain itu Ketua MUI Kuningab berharap Gamas dengan layanan hukumnya melalui LBH Gamas yang dipimpin oleh Abdul Latif Usman,SH bisa bersinergi dengan divisi Advokasi dan Hukum MUI Kabupaten
Kuningan untuk bisa mengawal membela dan melindungi santri,pesantren,dan para ulama serta masyarakat luas.
“Insya Allah dengan kematangan Abdul latif sebagai pimpinan LBH Gamas tidak diragukan lagi ,selain beliau seorang mantan politisi dan aktifis beliau juga hasil tempaan Unifersitas Muhammadiyah Cirebon (UMC ) sehingga dinamikan yang terjadi di tengah masyarakat dan pemerintah sangat mengusasi kususnya di Kabupaten Kuningan,”jawab KH Ending. (Dien)