Mimbar-Rakyat.com – Di Tel Aviv, Israel, orang-orang berlari ke tempat perlindungan bom saat sirene peringatan tembakan roket yang masuk meraung di seluruh kota, dan militer Israel meluncurkan sistem pertahanan udara “Kubah Besi” untuk mencegat roket Hamas.
Eskalasi terjadi beberapa jam setelah rudal Israel menghantam kamp pengungsi, menewaskan sedikitnya 10 warga Palestina, termasuk delapan anak – dan merobohkan gedung (tower) bertingkat tinggi yang menampung kantor organisasi media, termasuk Al Jazeera.
Dalam pidato yang disiarkan televisi Sabtu (15/5) malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertekad melanjutkan serangan ke Gaza “selama diperlukan”, sementara pemimpin Hamas Ismail Haniya mengatakan “perlawanan tidak akan menyerah”.
Menurut laporan yang dikutip dari Al Jazeera, setidaknya 149 warga Palestina, termasuk 41 anak-anak, telah tewas di Jalur Gaza dalam sepekan terakhir. Lebih dari 1.000 lainnya terluka. Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel menewaskan sedikitnya 13 warga Palestina.
Sedikitnya 10 orang di Israel juga tewas, dengan dua kematian baru dilaporkan pada hari Sabtu. Tentara Israel mengatakan ratusan roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di Israel dan mereka telah menambahkan bala bantuan di dekat daerah kantong tersebut.
Militer Israel menyebut kantor organisasi media yang dibom pada hari Sabtu sebagai “basis penting operasi untuk intelijen militer Hamas”.
“Pangkalan itu mengumpulkan intel untuk menyerang Israel, membuat senjata & menempatkan peralatan untuk menghambat operasi IDF,” kata Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah tweet.
Ia menambahkan: “Kami memperingatkan warga sipil di gedung tentang serangan kami karena keprihatinan atas keselamatan mereka & memberi mereka cukup waktu untuk mengungsi dengan aman. Hamas & Jihad Islam menggunakan waktu ini untuk mengambil barang-barang dari gedung. Kami bersedia membayar harga itu untuk tidak merugikan warga sipil mana pun. ”
Hamza Choudhury dan Wesley Fofana, pemain sepak bola Inggris Leicester City, mengibarkan bendera Palestina saat perayaan kemenangan final Piala FA tim mereka, menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina di bawah serangan Israel.
Sedang ribuan pendukung pro-Palestina berbaris melalui kota-kota terbesar di Selandia Baru untuk memprotes serangan udara Israel di Jalur Gaza. Ratusan pengunjuk rasa juga melakukan protes di ibu kota Wellington, serta di Auckland dan Christchurch, dengan memegang tanda, spanduk, dan bendera Palestina.
Pawai tersebut bertepatan dengan Hari Nakba, yang memperingati perpindahan ratusan ribu warga Palestina selama perang kemerdekaan Israel pada tahun 1948.
Kanada menekankan “pentingnya melindungi jurnalis” setelah serangan Israel terhadap gedung yang menampung media internasional di Gaza, dan menyerukan “langkah segera” untuk mengakhiri kekerasan.
Menteri Luar Negeri Marc Garneau mengatakan, Kanada mengikuti situasi di Israel, Tepi Barat, dan Gaza “dengan keprihatinan besar” dan mendesak “semua pihak untuk segera mengambil langkah untuk mengakhiri kekerasan, meredakan ketegangan, melindungi semua warga sipil, pengungsi, jurnalis dan pekerja media.”***Sumber: Al Jazeera dan Kantor Berita.(Edy)