Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kuningan, akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) XV, dengan agenda pemilihan ketua baru, yang akan dilaksanakan pada Sabtu (29/5/2021).
Ketua SC Musda XV Pemuda/ KNPI Kabupaten Kuningan, Udin Khaerudin mengatakan ada lima kandidat calon ketua KNPI, yakni Hendri, Yaya, Fahmi Alamsyah, Masuri, dan Yusup Dandi Asih.
“Sejarah baru dalam partisipasi pemuda yang mengambil kesempatan untuk mengambil formulir pendaftaran dalam momentum Musda XV Pemuda/ KNPI Kabupaten Kuningan ini, dimana dalam pelaksanaan Musda sebelumnya calon Ketua hanya terdapat 1 orang (aklamasi),”terang Udin,Ketua SC Musda XV, Jum’at (21/5/2021).
Sementara itu Demisioner Ketua KNPI periode 2005 – 2008, Rana Suparman mengungkapkan pemilihan ketua merupakan momentum besar, untuk menentukan arah kepemudaan ke depan. “Banyak variabel yang bisa dibaca dari mulai cara pandang calon pemimpin, bisakah mereka membawa KNPI lebih berfikir tajam dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pembangunan ke depan,”terang Rana.
Rana menyarankan pada saat pemilihan, jangan sampai matron, yakni menentukan pilihan dengan sebuah tekanan atau dengan sebuah rayuan. “Nah hal itu harus dibuang terlebih dahulu, utamakan kajian terlebih dahulu. Agar hasil grafiknya naik. Seperti saya dahulu tinggi badannya 162 cm, kemudian gantinya pak Dian 160 cm, lalu Pak Uus di bawah 160, kalau tinggi badan seperti itu, tapi kan bukan tinggi badannya yang dikejar melainkan tingginya kemampuan dirinya sendiri,”ujarnya.
Ketua KNPI haruslah yang mumpuni, tambah Rana, mampu berani tampil dengan kemampuan dirinya sendiri. “Jangan dulu menyebut dirinya sudah mendapat restu A atau B atau dari para senior, jangan sampai dirinya menjadi seperti Zombie yang dikendalikan orang, jangan sampai setelah jadi ketua menjadi piranti kekuatan seseorang,”tegas Rana yang juga Anggota Komisi II DPRD Kuningan.
Menurutnya apabila hal itu yang dilakukan maka kelak mereka menjadi pemimpin malah mereka akan menjadi pemimpin yang picik, mengabaikan kepentingan kemajuan sebuah peradaban.
“Nah cara pandang inilah yang harus dirubah. Lihat Pak Habibie dan Pak JK kalau dilihat dari postur tubuh kecil, tapi lihatlah cara pandangnya. Hormati prinsip kenegaraan yang membawa bangsa ke masa depan yang lebih baik,”tandasnya.
Diakhir kalimat Politisi PDIP ini menegaskan para kandidat untuk tidak klaim restu kiri – kanan, apabila menunjukan klaim itu yang didahulukan maka pemuda itu sudah menunjukan bahwa dirinya tidak punya kemampuan untuk berfikir sehingga Ia lari membawa dirinya mengikuti orang lain. (Dien)