Mimbar-Rakyat.com (Kairo) – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis mengutuk agresi Israel di Yerusalem dan Jalur Gaza, seperti terungkap dalam percakapan telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Pada Jumat, Raja Salman juga mengatakan, kerajaan akan terus merangkul semua pihak untuk menekan pemerintah pendudukan Israel.
Arab Saudi pada Jumat pagi, dilansir antaranews, menyambut deklarasi gencatan senjata di Jalur Gaza sekaligus mengapresiasi upaya mediasi oleh Mesir dan internasional, seperti dilaporkan Kantor Berita SPA, mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Pernyataan itu menegaskan lagi upaya berkelanjutan kerajaan dengan para sekutu untuk mencapai sebuah resolusi.
Upaya Mesir untuk menengahi gencatan senjata antara Israel dan Palestina berlaku pada Jumat dini hari.
Sedangkan bentrok antara polisi Israel dan warga Palestina kembali pecah di kompleks Masjid Al-Aqsa pada Jumat (21/5), hanya beberapa jam setelah kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas tercapai.
Juru bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, mengatakan bahwa bentrokan bermula ketika warga Palestina melempari petugas dengan batu dan memulai “kericuhan”.
Sejumlah wartawan AFP melaporkan bahwa saat ini bentrokan sengit antara kepolisian Israel dan warga Palestina masih terjadi di lapangan.
Bentrokan ini terjadi tak lama setelah Israel dan kelompok-kelompok di Jalur Gaza, termasuk Hamas, menyepakati gencatan senjata usai saling serang selama sebelas hari belakangan hingga menewaskan ratusan warga.
Hamas menyatakan bahwa salah satu persyaratan gencatan senjata itu adalah jaminan keamanan di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Sesaat setelah gencatan senjata itu tercapai, Hamas dan sejumlah milisi di Jalur Gaza pun menyatakan, mereka tetap bersiaga jika sewaktu-waktu Israel kembali meluncurkan serangan.
Mereka juga mendesak Israel berhenti melakukan kekerasan terhadap penduduk Palestina di Yerusalem.
“Memang benar pertempuran berakhir, tapi Netanyahu dan seluruh dunia harus mengetahui bahwa kami masih siaga dan kami akan terus meningkatkan kemampuan untuk melawan,” kata anggota Biro Politik Hamas, Ezzat El-Reshiq. (arl)