Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Peringati World Cleanup Day (WCD) 2021, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan mengadakan sejumlah rangkaian acara, salah satunya Saling Kasih (Sadar Lingkungan Kali Bersih) di Sungai Cisande yang melintasi Kecamatan Kramatmulya, Minggu (19/9/2021).
Saling Kasih diikuti oleh warga Desa Ciloa, Siswa SMP Negeri Kramatmulya 1 dan 2, LSM Akar, dan Komunitas Mancing Mania Kuningan.
“Kegiatan WCD berlangsung dari tanggal 12 September dan Puncaknya tanggal 18 dan seminggu setelahnya. Kemungkinan kegiatan pilah sampah dan bersih akan berlangsung di dinas, lembaga dan kantor di Kabupaten Kuningan secara serentak paska hari puncak. Sesuai arahan dari Dirjen Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Kementrian KLHK,” tutur Wawan Setiawan Kadis LH Kab. Kuningan.
WCD tahun ini, sambung Wawan, mengusung tema besar yakni pilah sampah dari rumah dan Saling Kasih. LH, menitikberatkan penyelesaian permasalahan utama urusan sampah yakni dari hulunya yakni rumah tangga. Sampah rumah tangga jumlahnya sangat signifikan sehingga perlu edukasi berkelanjutan kepada masyarakat.
“Ketika sampah rumah tangga dipilah dan masuk ke Bank Sampah, bisa didaurulang seperti Bank Sampah Desa Tugu Mulya Kec. Darma. Di sana sudah mampu mendaur ulang sampah plastik menjadi papingblok dan bata. Satu papingblok berasal dari sampah plastik sebanyak 1,5 kg. Begitu juga bank sampah Winduherang mampu mendaur ulang kertas menjadi guci, lukisan,” paparnya.
Masih kata Wawan, Sedekah sampah yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kab. Kuningan sudah dipalikasikan dengan baik dan dilaksanakan juga oleh Bank Sampah di desa. Ia pun memberikan contoh, di Desa Sindangbarang Kec. Jalaksana melalui sedekah sampah untuk pembangunan masjid. Satu minggu mendermakan sampahnya senilai 3,6 juta rupiah.
Bupati Kuningan, H. Acep Purnama memotivasi warga masyarakat yang hadir agar mulai melaksanakan pemilahan sampah dari rumah tangga. Ia menyampaikan tidak ada kata terlambat untuk melakukan kebaikan. “Bapak-bapak dan ibu-ibu jangan malu melakukan pemilahan sampah dari rumah. Jika tidak dilakukan sekarang kapan lagi?” ungkapnya.
Ia pu menyontohkan, di negara maju tidak ada lagi persoalan sampah. Sebab mereka melaksanakan pengolahan dan pengelolaan sampah dengan. Tidak ada yang buang sampah sembarangan, dibuang pinggir jalan atawa trotoar. Tidak ada lagi yang buang sampah ke sungai. “Saya prihatin, trotoar yang diperuntukan pejalan kaki, dijadikan tempat pembuangan sampah,” ucapnya sambil geleng-geleng kepala.
“Coba bapak dan ibu merubah mindset atawa pola pikir teradap sampah. Pilah jual atau pilah jadikan daur ulang. Itu sangat mungkin, jika bapak dan ibu memiliki niat dan tekad kuat untuk mengelola sampah. Dan jangan malu melakukan daur ulang misalnya membuat karanjang dari plastik, bungkus kopi.
Tujuannya apa? Mengurangi jumlah timbunan sampah yang semakin bertambah setiap harinya dengan mendorong kreatifitas,” terangnya.
Tak hanya itu, H Acep Purnama melakukan penanaman pohon disekitar TPS3 R Mandiri Manis Lor dan meninjau proses daur ulang sampah organik jadi pupuk cair dan pupuk padat. Melihat hasil olahan daur ulang anorganik yang dibuat warga Manis Lor berupa tas perempuan dari bahan tali rapi. Ecozin, yakni pembuatan perementasi buah markisa jadi minuman.
Selain itu, Bupati juga memberikan penghargaan Adiwiyata Raksa Buana ke SD Negeri 1 Kutawaringin, SDN Cigintung, SD Negeri Jamberama, SDN Cilayung, MI Negeri 1 Kuningan dan MTS Negeri 9 Kuningan, serta Calon sekolah Adiwiyata (CSA) Tingkat Provinsi (Raksa Persada) tahun 2021 yakni, SD Negeri Cigadung dan SD Negeri 2 bayuning. (Dien)