Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) Membangkitkan kembali produk minyak atsiri dari Desa Trijaya, Kecamatan Mandirancan, Anggota DPRD Jawa Barat, Hj Tina Wiryawati mengajak para petani nilam di Desa Trijaya agar kembali bangkit dan semangat menekuni usaha yang dahulu sempat jadi ikon di Desa tersebut.
“Sayang sekali ya, karena dulu para petani nilam Desa Trijaya di tahun 1980-an sempat berada pada masa jaya,” ujar Hj Tina saat kegiatan Reses Anggota DPRD Jabar Caturwulan ke-1 Tahun 2021/2022.
Legislator Gerindra ini, menyayangkan dengan kondisi yang ada saat ini. Menurutnya saat ini permintaan ekspor minyak nilam tetap besar. “Adapun permainan bisnislah yang membuat harga nilam jatuh hingga ratusan rupiah saja per kilogramnya, ” ujarnya.
“Dulu warga sini kan, istilahnya, kalau ingin uang sejuta dalam sehari gampang. Tinggal jual nilam saja. Kenapa hari ini enggak bisa? Ayo kita hidupkan lagi usaha penyulingan nilam ini, ” ajaknya.
Lesunya usaha petani nilam dimulai pada tahun 1990-an, yang disebabkan oleh terjun bebas hingga Rp 200/ kilogramnya. Bahkan hingga saat ini kegiatan penyulingan minyak nilam di desa tersebut berhenti total.
Melihat kondisi tersebut, salah seorang anggota DPRD Jawa Barat, Hj Tina Widyawati, sangat menyayangkan. Hingga pada Aleg dari Fraksi Gerindra Persatuan, DPRD Jabar ini sengaja memilih Desa Trijaya sebagai lokasinya.
Maka dari itu pihaknya menawarkan solusi agar usaha minyak nilam warga bisa berkesinambungan adalah dengan membentuk koperasi.
“Sehingga dengan koperasi ini usaha akan dijalankan dari, oleh dan untuk anggotanya. Tak ada permainan harga lagi nantinya, ” kata Tina.
Dalam kegiatan reses yang juga dihadiri Kepala Desa Trijaya, Wihanto, menyambut baik keinginan membangkitkan kembali usaha minyak nilam di desanya.
“Terima kasih sebelumnya kepada Ibu Tina yang sudah peduli pada masyarakat kami. Insya Allah ke depan kita akan programkan lagi masyarakat agar bisa produksi minyak nilam ini, ” kata Wihanto.
Dalam kesempatan reses tersebut, Hj Tina juga berkesempatan menanam bibit tanaman Nilam bersama Kades Trijaya dan para petani.
Untuk diketahui, Nilam adalah suatu semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri yang dinamakan sama. Tanaman ini umum dimanfaatkan bagian daunnya untuk diekstraksi minyaknya, dan diolah menjadi parfum, bahan dupa, minyak atsiri, antiserangga, dan digunakan pada industri kosmetik. (Dien)