Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Polisi Israel usir warga Palestina di Sheikh Jarrah

Polisi Israel usir warga Palestina di Sheikh Jarrah

Anggota keluarga Salhiya Palestina duduk di atap rumah mereka saat  memprotes pengusiran mereka oleh Polisi Israel dan pemerintah kota Yerusalem, pada 18 Januari 2022 di distrik Sheikh Jarrah, di timur Yerusalem. (Foto: AFP/Arab News)

Mimbar-Rakyat.com (Yerusalem) – Polisi Israel pada hari Rabu (19/1) mengusir warga Palestina dari properti yang disengketakan di lingkungan Yerusalem. Ini merupakan kelanjutan dari tindakan polisi Israel awal pekan ini terhadap warga Palestina yang diusir dari properti mereka.

Arab News yang dikutip mimbar-rakyat.com melaporkan, awal pekan ini, para penghuni gedung di Sheikh Jarrah terlibat ketegangan dengan petugas polisi yang datang untuk mengusir mereka dari properti, tetapi dihentikan oleh massa. Beberapa properti lain di lingkungan itu juga diperdebatkan.

Polisi menyatakan, petugas menangkap beberapa orang pada Rabu yang dicurigai “melanggar perintah pengadilan, benteng pertahanan dengan kekerasan dan mengganggu ketertiban umum.”

Keluarga Salhiya mengatakan, mereka membeli properti itu sebelum 1967, sementara negara bagian menentang klaim keluarga di pengadilan. Kota Yerusalem secara resmi menyita properti tersebut pada tahun 2017 untuk tujuan membangun sekolah kebutuhan khusus, tetapi keluarga tersebut terus mengoperasikan pembibitan tanaman di sana.

Sebuah pengadilan Yerusalem memutuskan tahun lalu mendukung kota dan mengizinkan penggusuran. Keluarga telah mengajukan banding dan sedang menunggu keputusan, tetapi hakim tidak membekukan perintah pengusiran.

Pemerintah kota dan polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama pada hari Rabu bahwa “pengambilalihan ruang publik secara ilegal oleh keluarga tersebut mencegah ratusan anak berkebutuhan khusus dari Yerusalem Timur untuk menerima layanan pendidikan yang ingin disediakan oleh pemerintah kota.”

Puluhan keluarga Palestina di Yerusalem timur menghadapi risiko penggusuran oleh organisasi pemukim Yahudi, dan ribuan menghadapi ancaman pembongkaran karena kebijakan diskriminatif yang membuat sangat sulit bagi warga Palestina untuk membangun rumah baru atau memperluas yang sudah ada.***(edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru