Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Putri Kusuma Wardani tampil sebagai atlet pertama Indonesia juara turnamen level Super 100 Orleans Masters di Prancis, setelah menang pada babak final tunggal putri, Minggu.
Gelar juara itu diraih Putri KW setelah melakoni pertandingan selama satu jam dua menit lawan atlet Amerika Serikat, Iris Wang Putri, dengan skor 7-21, 21-19, 21-18.
“Gim pertama saya ingin cepat-cepat mematikan lawan. Tetapi dia ternyata mainnya ulet, saya yang jadi kurang sabar. Di gim kedua dan ketiga, saya lebih kontrol diri sendiri. Lebih tenang dan lebih sabar meladeni pukulan-pukulan lawan. Nekat dan ikuti semua instruksi pelatih,” kata Putri seperti dilansir laman PP PBSI di Jakarta, Senin.
Gelar Orleans Masters 2022 menambah koleksi juara Putri pada level senior. Sebelumnya dia sudah menjuarai Spain Masters 2021, Czech Open 2021, dan Bahrain International 2021.
Gelar di Orleans membuat Putri semakin termotivasi untuk bermain lebih baik dan semakin percaya diri dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya. Putri juga mempersembahkan gelar ini untuk keluarga dan orang-orang yang selalu mendukungnya, termasuk PBSI dan Indonesia.
“Sangat bersyukur, alhamdulillah saya bisa melewati ini semua dari babak awal sampai babak akhir. Lawan tidak ada yang mudah. Jadi saya bangga dengan kemampuan diri saya sendiri,” katanya.
Kemenangan ini membuat Putri merasa puas, tapi tekadnya menyabet gelar pada level lebih tinggi semakin tinggi.
“Untuk sekarang saya puas. Saya berpikir satu-satu saja. Semua gelar saya mau dapat tapi kan tidak bisa langsung. Saya sudah juara di seri super 100 dan 300, ke depan saya mau coba ambil gelar di super 500,” tutur Putri.
Wakil Indonesia lainnya yang berjuang keras pada babak final adalah ganda campuran Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati tapi menjadi runner up setelah dikalahkan pasangan Singapura unggulan delapan, Hee Yong Kai Terry/Tan Wei Han dengan 12-21, 21-16, 13-21.
“Hari ini saya dan Lisa bermain tegang, kami tidak bisa bermain lepas. Padahal saya tadi sudah banyak melakukan pemanasan, tapi ternyata di lapangan tegangnya tidak hilang,” kata Rehan.
Rehan tetap bersyukur meski mengaku tidak puas karena meleset dari target juara.
“Tentunya belum puas, karena sebenarnya target kami juara. Tetapi tetap bersyukur alhamdulillah, mungkin memang rezekinya runner up. Yang penting setelah ini kami evaluasi, latihan lebih giat lagi, memperbaiki yang kurang,” kata Rehan. (arl)