Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Banjir melanda wilayah pemukiman warga di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Selasa (14/6). Peristiwa ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya sungai Sake sekitar pukul 07.20 WIB yang melanda Desa Rantau Sialang di Kecamatan Sungai Keruh.
Kondisi hari ini, Rabu (15/6) dilaporkan ketinggian banjir masih menggenangi akses jalan sekitar 50 sentimeter. Sedangkan untuk ketinggian air dipemukiman warga sekitar 30 sentimeter. Perkembangan kondisi ini akan terus dilakukan pemantauan secara berkala dengan berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
Menurut laporan sementara, seperti dikutip dari bnpb.go.id, tercatat, sedikitnya 302 rumah warga terdampak dengan ketinggian air antara 30 – 50 sentimeter. Warga memilih bertahan dan tidak mengungsi. Sarana dan prasana pendukung seperti komunikasi dan penerangan dilaporkan juga tidak ikut terdampak.
BPBD Kabupaten Musi Banyuasin melakukan percepatan penanganan darurat diantaranya berkoordinasi dengan lintas intansi terkait guna melakukan pendataan, pemantauan di lokasi dan evakuasi apabila dibutuhkan.
BPBD Kabupaten Musi Banyuasin menghimbau warga untuk selalu waspada potensi peningkatan debit air sungai. Terlebih prakiraan cuaca BMKG untuk wilayah Musi Banyuasin untuk hari ini (15/6) berpotensi hujan ringan pada sore dan malam hari.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi. Salah satunya dengan melakukan pembersihan saluran drainase secara berkala untuk memastikan debit air dapat tertampung, khususnya jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan duras panjang atau lebih dari satu jam.
Puting Beliung di Takalar
Angin puting beliung yang terjadi pada Minggu (12/6) di Desa Rewataya Kecamatan Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, menyebabkan 38 rumah warga rusak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Takalar mencatat sebanyak 8 unit rumah rusak berat dan 30 unit lainnya rusak ringan. Selain rumah, 3 unit gudang penyimpanan rumput laut dan 1 gedung fasilitas kesehatan juga mengalami kerusakan.
Sebagian besar rumah mengalami kerusakan pada bagian atap yang rata-rata terbuat dari bahan seng. BPBD melaporkan 8 KK yang rumahnya rusak berat mengungsi sementara dengan kerabat terdekat.
Hingga Rabu (15/6), BPBD Kabupaten Takalar berkoordinasi dengan aparat desa dan TNI/Polri untuk melakukan asesmen lanjutan pasca terjadinya angin puting beliung. Selain itu, pihaknya telah memberikan bantuan logistik darurat kepada 38 keluarga terdampak.***(edy)