Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Arab Saudi banjir, Jamaah mengelilingi Ka’bah di bawah hujan lebat

Arab Saudi banjir, Jamaah mengelilingi Ka’bah di bawah hujan lebat

Mobil melewati jalan yang banjir setelah hujan lebat di Jeddah pada 24 November 2022 yang menunda penerbangan, memaksa penangguhan sekolah dan menutup jalan ke Mekah. (Foto: AFP/Arab News)

Mimbar-Rakyat.com (Riyadh) – Sedikitnya dua orang tewas pada Kamis (24/11) saat hujan lebat melanda Arab Saudi bagian barat, termasuk Jeddah, seingga menunda penerbangan dan memaksa sekolah-sekolah tutup.

“Dua kematian telah dicatat sejauh ini, dan kami meminta semua orang untuk tidak keluar kecuali diperlukan,” kata pemerintah daerah Mekah di halaman Twitter-nya.

Jalan yang menghubungkan Jeddah dan Makkah ditutup pada Kamis setelah hujan mulai turun, lapor Saudi Press Agency yang dikutip Arab News, meskipun kemudian dibuka kembali.

Saluran Al-Ekhbariya menunjukkan rekaman jamaah di Masjidil Haram di Mekah mengelilingi Ka’bah di bawah hujan lebat.

Di Jeddah, gambar-gambar yang diposting ke media sosial menunjukkan genangan air mengganggu lalu lintas dan sebagian menenggelamkan sejumlah kendaraan.

Bandara Internasional King Abdulaziz megumumkan bahwa “karena kondisi cuaca, keberangkatan beberapa penerbangan telah tertunda” dan mempersilakan penumpang untuk menghubungi operator untuk jadwal up-to-date.

SPA melaporkan sebelum fajar bahwa sekolah-sekolah di kota itu akan ditutup sementara karena hujan diperkirakan akan terus berlanjut sepanjang hari.

Sekolah juga ditutup di kota terdekat Rabigh dan Khulais “untuk menjaga keselamatan siswa laki-laki dan perempuan”, lapor SPA.

Pusat Meteorologi Nasional mencatat curah hujan 179 mm pada hari Kamis, jumlah tertinggi yang pernah diterima di kota itu.

Hujan turun dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang. di selatan provinsi dengan hujan yang lebih deras daripada yang terbesar sebelumnya, yan pernah terjadi pada tahun 2009.

Kota Makkah mempekerjakan 11.800 pekerja lapangan untuk mempersiapkan musim hujan. Ini memiliki mesin dan peralatan untuk menangani kondisi yang diharapkan.

Departemen operasi dan pemeliharaannya menilai kinerja saluran jaringan drainase air hujan di jalan utama dan samping, persimpangan dan alun-alun.

Ini menghilangkan sedimen yang dapat menghambat aliran air dalam sistem drainase, sesuai dengan rencana darurat.

Gugus tugas dan peralatan telah dikerahkan di seluruh Mekah, dengan sekitar 52 tangki air, masing-masing dengan kapasitas 194.000 galon, utuk menghilangkan air banjir.

Sekitar 146 mesin gali dan 89 truk multiguna telah menangani dampak hujan dan mengeluarkan air dari jalan-jalan.

Pemerintah kota juga telah mengorganisir tim lapangan untuk membuang sampah yang mungkin menumpuk setelah hujan.

Hal ini juga meningkatkan jumlah tim kebersihan untuk bekerja membersihkan saluran pembuangan untuk mencegah bahaya ancaman bagi penduduk dan pengunjung.

Tim telah dikerahkan bersama dengan 520 mesin, termasuk truk, tangki pompa, Bobcats, tanker dan penyapu otomatis, serta sejumlah besar pompa dan mesin penggali.

Pekerjaan sedang dilakukan sepanjang waktu untuk mengimplementasikan rencana darurat.

Makkah memiliki sistem drainase air hujan besar yang mencapai sekitar 540 km dan mencakup semua lingkungan dan tempat suci di kawasan itu.

Sistem tersebut mencakup saluran air utama tertutup dan jaringan terowongan dalam, serta saluran drainase dangkal dan terbuka.

Pemerintah kota juga melakukan operasi pemeliharaan dan pembersihan sepanjang tahun untuk membantu mengurangi dampak banjir di wilayah tersebut.***(edy)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru