“Rencananya besok dimakamkan jam 11 di Menteng Pulo Kasablanka. Jadi ini sebentar lagi akan dimandikan terus peti disiapkan,” kata istri Remy Sylado, Emmy Tambayong, di rumah duka di kawasan Cipinang Muara, Jakarta, Senin.
Emmy menambahkan, suaminya tersebut menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 10.30 WIB di rumah duka. “Padahal pagi masih saya kasih kopi susu. Masih ngobrol biasa,” ujar Emmy.
Emmy mengatakan, suaminya itu memang telah mengidap penyakit stroke sejak lama. Kondisinya semakin memburuk sejak beberapa hari terakhir.
“Jadi sebetulnya beliau sudah sakit dari kemarin. Jadi sepanjang malam itu merintih sakit karena perutnya jadi besar,” ujar Emmy.
Remy Sylado terlahir dengan nama Japi Panda Abdiel Tambajong di Minahasa, Sulawesi Utara, 12 Juli 1945.
Dikenal dengan nama pena tersebut, ia telah berkarya sebagai seorang sastrawan, dosen, novelis, penulis, penyanyi, aktor dan mantan wartawan.
Karirnya berlangsung lebih dari lima dekade. Sebagai aktor, ia muncul di belasan film layar lebar dan merupakan salah satu aktor paling disegani di generasinya.
Di dunia film, Remy tiga kali meraih nominasi di Festival Film Indonesia (FFI)!sebagai Pemeran Pendukung Pria Terbaik. Adapun film-film yang membuatnya mendapatkan nominasi tersebut adalah “Tinggal Sesaat Lagi” (1987), “Akibat Kanker Payudara” (1988) dan “2 dari 3 Laki-laki” (1990).
Selain itu, ia juga seorang penulis aktif yang beberapa karyanya telah diadaptasi ke layar lebar. Salah satu film populer yang pernah dibuat berdasarkan tulisannya adalah “Ca-bau-kan” (2002) dari novel berjudul sama “Ca-bau-kan: Hanya Sebuah Dosa” (1999). (him)