Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Beri Kesempatan Tumbuh Bebas, Cerdas, dan Ceria, Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Hari Anak Nasional 2023

Beri Kesempatan Tumbuh Bebas, Cerdas, dan Ceria, Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Hari Anak Nasional 2023

Presiden Jokowi saat bertemu Anak SD Papua. Dalam pertemuan tersebut, para pelajar awalnya menampilkan kemahiran mereka dalam hal berhitung. Setelah itu, Jokowi memberikan kesempatan kepada anak-anak tersebut untuk mengajukan pertanyaan.

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan ucapan selamat Hari Anak Nasional yang dirayakan setiap tanggal 23 Juli. Jokowi menyampaikan generasi terbaik bangsa lahir di era yang bisa memberikan kesempatan bagi anak untuk tumbuh bebas, cerdas, dan ceria.

“Generasi terbaik bangsa selalu lahir dari zaman yang memberi tempat yang lapang bagi setiap anak untuk bertumbuh bebas, cerdas, dan ceria,” jelas Jokowi melalui akun Instagramnya, Minggu (23/7/2023).

Jokowi juga berbicara pentingnya perlindungan dan kesempatan bagi anak untuk berkembang. Menurut dia, hal itu merupakan pertaruhan masa depan bangsa.

“Perlindungan dan kesempatan bagi anak untuk berkembang adalah pertaruhan masa depan bangsa,” ujarnya.

Setiap 23 Juli, masyarakat Indonesia memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Penetapan tanggal tersebut ternyata harus melewati sejarah yang cukup panjang.

Mengutip dari tajinan.malangkab.go.id, peringatan HAN bermula dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani) pada 1951. Dalam Kongres tersebut disepakati adanya peringatan Pekan Kanak-kanak setiap 18 Mei, yang dimulai pada 1952.

Kemudian pada 1953, Kowani mengubah tanggal peringatan Hari Kanak-kanak Indonesia menjadi 1-3 Juli. Perubahan itu dilakukan oleh Kowani usai berdiskusi dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Alasan perubahan tersebut dilakukan agar peringatan penting itu bisa bertepatan dengan libur sekolah anak. Selanjutnya pada 1959, peringatan Pekan Kanak-kanak kembali diubah menjadi 1-3 Juni.

Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan peringatan Hari Anak Internasional. Selain itu, perubahan juga dilakukan atas saran Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani).

Perubahan Selanjutnya

Selanjutnya, Kongres Kowani pada 24-28 Juni 1964 memperpanjang peringatan hari anak, yakni menjadi 1-6 Juni. Pemilihan 6 Juni oleh Kowani menjadi bentuk penghormatan hari lahir Presiden Pertama Indonesia Soekarno.

Perubahan juga terjadi pada penyebutan Pekan Kanak-kanak menjadi Hari Kanak-kanak Nasional. Hal itu terjadi pada 1-6 Juni 1965.

Pada masa kepemimpinan Soeharto, yakni pada 1967, tanggal peringatan Hari Kanak-kanak Nasional kembali diubah. Dewan Pimpinan Kowani kemudian mencabut tanggal peringatan 6 Juni dan kembali menggunakan nama Pekan Kanak-kanak yang diperingati pada 18 Agustus.

Selanjutnya pada 26-28 Maret 1970, Kowani dan Gabungan Taman Kanak-Kanak Indonesia mengadakan Kongres. Dalam Kongres tersebut kemudian ditetapkan Hari Kanak-kanak Nasional pada 17 Juni.

Kemudian pada 1980-an, peringatan Hari Kanak-Kanak berubah menjadi Hari Anak Nasional (HAN). Perubahan nama tersebut ditandani dengan rencana pembangunan Istana Anak-anak Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Tema Hari Anak Nasional 2023

Dalam perkembangannya, banyak pihak yang mempertanyakan peringatan HAN pada 17 Juni. Hal itu dinilai tidak memiliki nilai sejarah yang berkaitan dengan hari anak.

Hingga akhirnya, pada 1984 kembali terjadi perubahan tanggal peringatan HAN. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 44 tahun 1984, kemudian ditetapkanlah 23 Juli Hari Anak Nasional hingga kini.

Peringatan HAN merupakan momentum untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa Indonesia dalam pemenuhan hak anak. Hak yang dimaksud adalah hak hidup, tumbuh, berkembang, serta hak untuk mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Mengutip dari ‘Pedoman Hari Anak Nasional Tahun 2023’ yang dikeluarkan KemenPPPA RI, peringatan Hari Anak Nasional 2023 mengusung tema ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’ dengan tagline #BeraniKarenaPeduli. Selain tema utama, juga terdapat lima subtema, di antaranya ‘Cerdas Bermedia Sosial Menuju Generasi Emas’, ‘Dare to Lead and Speak Up: Anak Pelopor dan Pelapor’, ‘Pengasuhan Layak untuk Anak Indonesia’, ‘Wujudkan Lingkungan yang Aman untuk Anak’, dan ‘Stop Kekerasan, Perkawinan Anak, dan Pekerja Anak’. (ds/sumber Liputan6.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru