Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Cuaca di sejumlah kota besar Indonesia cerah berawan

Cuaca di sejumlah kota besar Indonesia cerah berawan

Ilustrasi - BMKG ramalkan hujan lebat di sebagian wilayah Indonesia, Senin. (bmkg)

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Cuaca di sebagian kota besar di Indonesia berpotensi cerah berawan pada Minggu.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca cerah berawan diprakirakan berpotensi terjadi di Banda Aceh, Bengkulu, Yogyakarta, Jakarta, Gorontalo, Jambi, Bandung, Semarang.

Kemudian, Surabaya, Pontianak, Banjarmasin, Tarakan, Pangkal Pinang, Lampung,Ternate, Mataram, Kupang, Mamuju, Makassar, Kendari, Manado, dan Palembang.

Sementara cuaca berawan berpotensi terjadi di Denpasar, Serang, Palangka Raya, Samarinda, Lampung, Jayapura, dan Manokwari.

Kota lainnya, seperti Tanjung Pinang, Ambon, Pekanbaru, Kendari, Padang, dan Medan diprediksi terjadi hujan pada siang atau malam hari.

BMKG memprediksi musim hujan baru terjadi sekitar bulan November mendatang, usai musim kemarau kering berkurang intensitasnya pada Oktober.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan puncak musim kemarau kering terjadi pada pertengahan Agustus hingga September dengan intensitas panas yang semakin meningkat.

“Nanti setelah masuk Oktober, mulai berkurang, berkurang tapi masih kering. Nah, diprediksi hujan ini November,” kata Dwikorita.

Dwi menjelaskan fenomena cuaca El Nino masih terjadi. Bahkan, semakin memuncak pada Oktober-November. Indonesia diuntungkan dengan datangnya musim hujan mulai November.

Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau kering dalam jangka waktu lama telah menyebabkan langit Pulau Jawa bersih tanpa awan sampai akhir Oktober 2023.

Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sigit Reliantoro mengatakan kondisi itu membuat pemerintah tidak bisa melakukan operasi modifikasi cuaca untuk menurunkan hujan dan meluruhkan polusi udara di Pulau Jawa.

“Sampai akhir Oktober tidak tersedia awan untuk operasi teknologi modifikasi cuaca,” katanya.  (him)   )

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru