Mimbar-Rakyat.com (Donggala) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengirim tim ke lokasi terdampak gempa M 6,3 yang melanda Donggala pada Sabtu (9/9) pukul 21.43 WIB.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng Andy A. Sembiring mengatakan peninjauan bencana itu diperintahkan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura.
“Kami mendapatkan instruksi langsung dari Bapak Gubernur untuk meninjau langsung lokasi titik gempa,” ujar Andy di Palu, diberitakan Antara, Sabtu (9/9).
Andy menjelaskan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sulteng sudah menuju lokasi gempa di Kecamatan Balaesang dan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala untuk melakukan asesmen lapangan.
“Tim sementara bergerak ke lokasi untuk melakukan pengkajian situasi dan kebutuhan,” katanya.
Dampak kerusakan dan korban jiwa dari peristiwa ini belum diketahui. Andy bilang warga mengungsi ke tempat aman dan diminta menghindari bangunan retak atau rusak.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya menjelaskan gempa, yang sudah dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,1, terjadi pada 21.43 WIB. Gempa susulan sempat terjadi pada 22.57 namun lebih kecil, magnitudo 1,9.
Berdasarkan keterangan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di X (Twitter), episenter gempa berlokasi di laut 49 km barat laut Donggala, Sulteng, pada kedalaman 20 km.
Gempa ini dikatakan jenis dangkal yang terjadi karena akivitas Sesar Palu Koro. Hasil analisis menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi M 6,1 ini tidak berpotensi tsunami,” tulis Daryono. (ds/sumber CNNIndonesia.com)