Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI menunda acara dialog kebangsaan mengundang tiga tokoh bakal calon presiden Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Sedianya, dialog kebangsaan tersebut digelar Kamis (14/9) besok. Namun, Ketua BEM UI Melki Sedek Huang mengatakan acara tersebut ditunda lantaran ada hanya Anies yang memberi konfirmasi kehadiran, sementara Ganjar dan Prabowo berhalangan hadir.
“Dengan berat hati kami sampaikan bahwa program adu gagasan bakal calon presiden yang diselenggarakan oleh BEM Se-UI akan kami tunda pelaksanaannya,” ujar Melki di Kampus UI, Rabu (13/9).
Melki mengatakan dari ketiga bacapres tersebut hanya Anies Baswedan yang mengonfirmasi kehadiran
Sementara Ganjar Pranowo, kata Melki, berhalangan hadir lantaran harus menjalankan ibadah umroh pada 10-16 September 2023.
Adapun Prabowo Subianto yang juga sebagai Menteri Pertahanan berhalangan hadir karena ada agenda kenegaraan di Laos pada 14 September besok.
“Sampai hari ini kita sudah mendapatkan konfirmasi dari bapak Anies Baswedan. Namun kita juga ada konfirmasi dari Pak Ganjar pranowo bahwa sudah ada agenda umroh,” ungkapnya.
“Pak Prabowo sedang ada tugas kenegaraan sebagai menteri pertahanan ke Laos di tanggal 14 September 2023,” sambungnya.
Melki mengatakan program adu gagasan di kampus UI ini akan terus diupayakan agar bisa terlaksana.
Melki mengatakan pihaknya akan terus membuka ruang komunikasi kepada ketiga bacapres tersebut. Kepastian acara tersebut akan ditentukan paling lambat pada akhir September.
“Kita akan membuka ruang komunikasi pada ketiga bakal calon presiden untuk bisa mendiskusikan tanggal terbaik di mana ketiganya bisa hadir,” ucapnya.
“Kami akan memanfaatkan ruang komunikasi tersebut akan sebaik mungkin, dan mencari tanggal terbaik paling lambat akhir September,” pungkasnya.
Bukan ajang kampanye
Melki mengatakan bahwa acara dialog tersebut bukanlah debat capres yang biasa diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tahapan kampanye Pemilu.
Dia menyadari bahwa tahapan pemilu masih pada tahap sosialisasi. Sehingga, kata Melki, acara dialog tersebut bukan dalam rangka kampanye politik.
Melki juga mengaku bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak penyelenggara Pemilu yakni KPU dan Bawaslu.
“Program ini berlangsung adu gagasan bakal calon presiden ini berlangsung kita akan berkomunikasi dengan pihak KPU dan Bawaslu untuk menjamin tidak ada pelanggaran pemilu yang kita lakukan,”
Melki menjelaskan acara itu hanya untuk mengetahui gagasan yang dikemukakan ketiga capres tersebut.
“Bukan debat balik lagi, ini adalah adu gagasan dimana para panelis nanti yang akan berada di berbagai kalangan baik dari dosen, mahasiswa menyampaikan keresahannya dan di situ bentuknya adu gagasan,” tuturnya. (ds/sumber CNNIndonesia.com)